Partai Masyumi Didirikan Kembali, Ahmad Yani: KAMI Tidak Akan Menjadi Sayap Organisasi Partai

- 11 November 2020, 10:45 WIB
Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani akan mendeklarasikan Partai Masyumi (Majelis Syuro) pada hari ini Sabtu, 7 November 2020 di Gedung Dewan Dakwah.
Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani akan mendeklarasikan Partai Masyumi (Majelis Syuro) pada hari ini Sabtu, 7 November 2020 di Gedung Dewan Dakwah. //RRI//

PR CIREBON – Setelah Partai Masyumi era baru dideklarasikan pada Sabtu, 7 November lalu, salah satu deklarator partai tersebut, Ahmad Yani menyatakan bahwa Partai Masyumi adalah kekuatan baru dalam kancah politik di Indonesia.

Menurutnya, kontestasi pada Pemilu 2024 adalah peluang emas bagi pemilih khususnya umat Islam dalam menentukan pilihan. Hal itu, lanjut Yani, karena partai Islam yang selama ini ada belum maksimal dalam menyuarakan hati nurani umat.

"Ini adalah bentuk usaha dari berbagai macam komponen masyarakat Islam intelektual yang mencoba kembali membentuk harta yang diharapkan menjadi saluran politik umat Islam," kata Yani dalam dialog yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Rabu, 11 November.

Baca Juga: Empat Tahun Jalin Hubungan Baik, Presiden Turki Erdogan Kirimkan Pesan Terima Kasih ke Trump

Selain itu, Yani juga memastikan bahwa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tak akan jadi sayap organisasi partai besutannya.

Yani mengungkapkan bahwa sejak awal KAMI memang bukan dideklarasikan untuk terlibat dalam politik praktis, meski dalam beberapa prinsip dan tujuan keduanya beririsan.

"KAMI adalah gerakan moral. Gerakan intelektual yang tidak berbasis pada politik praktis atau politik kepentingan," jelasnya.

Baca Juga: Lagi, Presiden Rusia Vladimir Putin Kutip Ayat Suci Alquran dalam Pidatonya

Lebih Lanjut Yani menyebut bahwa Masyumi juga telah menyiapkan sejumlah sayap organisasi partai. Sejumlah organisasi tersebut seperti Serikat Petani Islam Indonesia (SPII), Serikat Nelayan Islam Indonesia (SNII), hingga Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII). Meski Masyumi sejak 1960 telah dinonaktifkan, sejumlah organisasi itu masih hidup.

Yani juga mengatakan bahwa pihaknya tak menutup kemungkinan untuk mendirikan sayap organisasi baru untuk menjangkau kelompok milenial.

"Ya pertama organisasi sayap Masyumi lama yang masih aktif kita akan komunikasi dan konsolidasi," katanya.

Baca Juga: Acara ILC Bahas Habib Rizieq Dibatalkan, Fadli Zon Sebut Ada Tangan Gaib

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, Partai Masyumi reborn ini akan mempunyai tantangan berat dalam gelanggang politik, terlebih apabila ke depannya Masyumi reborn tidak mempunyai tokoh besar dan penyandang dana dalam setiap agenda politik yang akan dijalankan.

"Jika memiliki nama besar, telunjuknya juga pasti akan diikuti oleh pengikut juga dan para pendukungnya. Mengingat, umat Islam hari ini merasa terpinggirkan aspirasinya," ujarnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x