Partai Masyumi Reborn Kembali Dideklarasikan, Ahmad Yani Sebut Kekuatan Baru Politik Indonesia

- 11 November 2020, 10:23 WIB
Lambang Partai Masyumi.
Lambang Partai Masyumi. /RRI


PR CIREBON - Sebelumnya, pada tanggal 7 November 2020 kemarin, partai Majelis Syuro Muslimin (Masyumi) kembali dideklarasikan dengan nama Masyumi Reborn. Pendeklarasian itu sontak membuat ramai dunia politik nasional.

Masyumi, partai yang dulu pernah dibubarkan oleh Presiden Soekarno itu dihidupkan kembali oleh Cholil Ridwan yang malang melintang di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DII).

Salah satu deklarator Partai Masyumi Reborn, Ahmad Yani menyatakan, bahwa Partai Masyumi adalah kekuatan baru dalam kancah politik di Indonesia.

Baca Juga: Wartawan Radio Ditembak Mati di Filipina, Kebebasan Pers Dipertanyakan

Menurutnya, kontestasi pada Pemilu 2024 adalah peluang emas bagi pemilih khususnya umat Islam dalam menentukan pilihan. Mengingat, jelas Yani, partai Islam yang selama ini ada belum maksimal dalam menyuarakan hati nurani umat.

"Ini adalah bentuk usaha dari berbagai macam komponen masyarakat Islam intelektual yang mencoba kembali membentuk harta yang diharapkan menjadi saluran politik umat Islam," kata Yani, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, Rabu 11 November 2020.

Lebih jauh, Yani pun memastikan bahwa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tak akan menjadi sayap organisasi partai besutannya.

Baca Juga: Pengesahan UU Ciptaker Dinilai Tepat, Pengamat Sebut Bisa Jadi Kunci Mengatasi Persoalan Ekonomi

Menurut Yani, KAMI sejak awal memang bukan dideklarasikan untuk terlibat dalam politik praktis meski dalam beberapa prinsip dan tujuan keduanya beririsan.

"Kami adalah gerakan moral. Gerakan intelektual yang tidak berbasis pada politik praktis atau politik kepentingan," tuturnya.

Yani pun menyebut, Masyumi juga telah menyiapkan sejumlah sayap organisasi partai. Sejumlah organisasi tersebut seperti Serikat Petani Islam Indonesia (SPII), Serikat Nelayan Islam Indonesia (SNII), hingga Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII). Meski Masyumi sejak 1960 telah dinonaktifkan, sejumlah organisasi itu masih hidup.

Baca Juga: Dikritik Megawati Soal Pengelolaan Kota Jakarta yang Amburadul, Wakil Gubernur Riza Angkat Bicara

Bahkan, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk mendirikan sayap organisasi baru, seperti untuk menjangkau kelompok milenial.

"Ya pertama organisasi sayap Masyumi lama yang masih aktif kita akan komunikasi dan konsolidasi," imbuhnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) reborn akan mempunyai tantangan berat dalam gelanggang politik.

Baca Juga: Jabar Raih Anugerah Daerah Inovatif 2020, Ridwan Kamil: Inovasi Harus Menjadi Keseharian Pemda Jabar

Ujang Komarudin mengungkapkan, bila kedepannya Masyumi reborn tidak mempunyai tokoh besar dan penyandang dana dalam setiap agenda politik yang akan dijalankan.

"Jika memiliki nama besar, telunjuknya juga pasti akan diikuti oleh pengikut juga dan para pendukungnya. Mengingat, umat Islam hari ini merasa terpinggirkan aspirasinya," tukasnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x