“Masyarakat cenderung berhemat untuk membeli barang sekunder dan tersier. Fokus hanya pada barang kebutuhan pokok dan kesehatan,” katanya.
Dampak lainnya yaitu meningkatnya konflik sosial di masyarakat karena ketimpangan yang semakin meluas.
“Orang kaya bisa tetap survive selain karena aset masih cukup juga karena digitalisasi. Sementara kelas menengah rentan miskin tidak semua dapat melakukan WFH, disaat yang bersamaan pendapatan menurun,” jelasnya.
Baca Juga: Tidak Nyaman dengan Kondisi Mata Kering ? Berikut Cara Mudah Mengatasinya
Indonesia resmi memasuki ambang resesi, setelah pada kuartal II-2020 perekonomian Indonesia juga sedang negatif.
Laporan berdasarkan Badan Pusat Statistik ( BPS), produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3.49 persen (year on year/yoy).***