Masuki Jurang Resesi, BPS Laporkan PDB Kuartal III 2020 Sudah Minus 3.49 Persen

- 5 November 2020, 19:53 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2020/
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2020/ /Instagram @bps_statistics

PR CIREBON - Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3.49 persen (year on year/yoy).

Dibandingkan kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi terbilang membaik. Pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi cukup dalam, mencapai 5.32 persen.

"Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, ekonomi kontraksi 3.49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Michigan Cibir Protes Trump Hentikan Penghitungan Suara, Benson: Tidak Senang Hasil, Bersikap Konyol

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2020 ini minus hingga 5.32 persen.

Besaran produk domestik bruto (PDB) di kuartal II/2020 hanya mencapai Rp3.687.7 triliun. Kontraksi angka pertumbuhan ekonomi ini bahkan dinilai jadi yang terdalam setelah krisis moneter.

Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB kuartal III atas dasar harga berlaku Rp3.894 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp2.720.6 triliun
Menurut pengeluaran secara tahunan (year on year/yoy), semua komponen mengalami kontraksi dengan konsumsi rumah tangga mencatatkan penurunan paling dalam.

Baca Juga: Dibalik Kesuksesan Joe Biden di Pilpres AS 2020, Tersimpan Peran Hebat Jill Biden

Untuk diketahui, selain Indonesia, beberapa negara lain yang juga telah mengalami resesi di antaranya Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Australia, Uni Eropa, hingga Hong Kong. Sedangkan, resesi akibat pandemi Covid-19 ini merupakan yang pertama bagi Indonesia sejak 1998.

Pemerintahan negara-negara dunia menerapkan kebijakan untuk menekan angka persebaran Covid-19. Hal itu memberikan dampak ke perekonomian negara-negara dunia.

Pasalnya, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terhenti dengan diterapkannya pembatasan sosial atau lockdown di hampir seluruh negara di dunia.

Baca Juga: Pilpres AS Trump vs Biden, Disebut Mirip Pilpres Indonesia Jokowi vs Prabowo

Bahkan pertumbuhan ekonomi global diproyeksi oleh Dana Moneter Internasional (IMF) mengalami kontraksi hingga 4.4 persen. ***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x