Kunjungan Demi Pulihkan Ekonomi, Bamsoet: Kenaikan Ekspor RI, Perkuat Industri Lokal Turki

- 4 November 2020, 15:54 WIB
Kerja sama Indonesia-Turki, diwakili Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Kerja sama Indonesia-Turki, diwakili Ketua MPR Bambang Soesatyo. /Instagram

PR CIREBON – Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia (RI) dengan Turki selalu dalam kondisi yang baik dari zaman awal mula hubungan tercipta hingga sampai dengan saat ini. Hubungan ini terkait berbagai sektor, baik sektor perekonomian hingga sektor pendidikan.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk memulihkan ekonomi nasional yang dilemahkan oleh pandemi Covid-19. Upaya kerjasama dengan berbagai negara terus dilakukan untuk menstabilkan ekonomi Tanah Air.

Pada kali ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo minta dukungan Ketua Parlemen Turki,  Mustafa Sentop, untuk membantu percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA).

Baca Juga: Umat Islam Indonesia Siap Sambut Habib Rizieq, API: Kami Siap Jemput di Bandara Soekarno-Hatta

Dalam permintaan tersebut disampaikan Bambang Soesatyo saat melakukan pertemuan resmi dengan Ketua Parlemen Turki di Ankara, Turki, 3 November 2020. Perjanjian ini di dalamnya juga mencakup aspek perdagangan bebas Indonesia-Turki.

"Parlemen memiliki peran penting dalam penyelesaian perundingan IT-CEPA. Karena itu saya meminta bantuan Yang Mulia untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingn tersebut," kata Bamsoet, Rabu, 4 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Ketika menanggapi permintaan tersebut, Ketua Parlemen Turki menyampaikan akan meminta komisi terkait di Parlemen Turki untuk segera meninjau ulang status terakhir perjanjian tersebut dan mencari cara terbaik agar Pemerintah Turki dapat melakukan percepatan negosiasi perjanjian yang sudah berlangsung hampir 4 tahun tersebut.

Baca Juga: Inspiratif, Wanita Asal Amerika Serikat Membuat Situs Khusus Untuk Menghormati Korban Covid-19

Angka nilai perdagangan bilateral Indonesia-Turki pada tahun 2019 mencapai USD $1.6 miliar Dolar AS (sekitar Rp23,3 triliun) dengan surplus di pihak Indonesia lebih dari USD $800 juta Dolar AS (sekitar Rp11,6 triliun). Angka tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Kawasan Balkan dan Eropa Timur lainnya.

Walaupun masih surplus namun diperkirakan masih terdapat potensi peningkatan dalam jangka pendek sekitar USD $600 juta Dolar AS (sekitar Rp8,7 triliun) jika kedua negara telah menandatangani IT-CEPA.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x