Jalin Diplomatik Sejak 1950, Kerja Sama Indonesia-Turki Bikin Kagum Bamsoet: Harus Meningkat

- 2 November 2020, 22:03 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat bertemu Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, di Ankara, Turki, Senin (2/11/2020) malam.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat bertemu Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, di Ankara, Turki, Senin (2/11/2020) malam. /Antara News

PR CIREBON – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai bahwa kerja sama antara Indonesia-Turki di bidang pertahanan, riset dan teknologi harus ditingkatkan ke depannya.

Bamsoet mengapresiasi kerja sama bilateral Indonesia-Turki, hubungan diplomatik yang telah terjalin sejak tahun 1950 ini, telah banyak menghasilkan kerja sama antara Indonesia dengan Turki.

“Khususnya kerja sama di bidang industri pertahanan, riset dan teknologi, saya berharap bisa lebih ditingkatkan lagi. Hal itu karena kedua negara memiliki ambisi yang sama untuk memajukan kemandirian nasional di bidang teknologi,” kata Bamsoet, dalam keterangannya, Senin.

Baca Juga: Buruh Tak Puas Meski UMP Jakarta 2021 Sudah Naik, FBK: Kenaikan Harus Berlaku Seluruh Perusahaan

Diketahui, Bamsoet bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal di Ankara, Turki Senin malam.

Dia menjelaskan, kerja sama di bidang industri pertahanan dengan Turki sangat penting untuk mengurangi ketergantungan kebutuhan alat pertahanan dan keamanan dari negara-negara lain.

Lanjut dia, menurutnya, agar Indonesia mampu membangun kemandirian sistem pertahanan nasional, dan demi melindungi kepentingan strategis bangsa Indonesia.

“Indonesia dan Turki sendiri telah bekerjasama dalam bidang industri pertahanan dan pengembangan transfer teknologi sejak tahun 2010,”tuturnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Produk Prancis Dibuang Massal dari Truk, Tinjau Kebenarannya

Dia mengatakan, untuk memperkuat kerja sama di bidang industri pertahanan serta riset dan teknologi tersebut, delegasi MPR RI akan melakukan kunjungan ke perusahaan industri strategis FNSS dan Bayraktar.

Bamsoet menyambut baik kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 antara Indonesia dan Turki, mengingat hingga tanggal 1 November 2020, jumlah kasus Covid-19 di dunia tercatat sebanyak 46,7 juta kasus, dengan kasus kematian mencapai 1,2 juta dan pasien sembuh 33,7 juta orang.

“Hingga saat ini, pandemi Covid-19 menjadi momok menakutkan bagi seluruh masyarakat dunia, karena itu kami merasa senang menteri yang membidangi riset dan teknologi dari kedua negara, bersama dengan tim masing-masing, telah bertukar pandangan dalam kerangka kerja sama pengembangan vaksin Covid-19,” lanjutnya.

Baca Juga: Angka Pasien Sembuh Covid-19 Makin Meningkat, dr Reisa: Capai 82,51 Persen, Tapi 3M Wajib Disiplin

Dalam kesempatan itu juga, dia menyampaikan belasungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi yang terjadi di Turki pada tanggal 30 Oktober 2020.

Menurut dia, gempa bumi yang menghantam laut Aegea dan berdampak di beberapa wilayah di Turki, mengakibatkan 79 jiwa meninggal dan 962 orang mengalami luka-luka.

Diketahui, acara kunjungan kerja MPR RI ke Turki itu atas undangan Ketua Parlemen atau Ketua Majelis Agung nasional Turki Mustafa Sentop.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah