Buya Yahya Soal Presiden Macron: Sah Boikot Produk Prancis, Harus Minta Maaf ke Seluruh Muslim Dunia

- 2 November 2020, 14:51 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Youtube Al Bahjah
PR CIREBON - Yahya Zainul Ma'arif yang lebih akrab disapa Buya Yahya mengatakan, membela Nabi Muhammad SAW harus didasarkan karena kecintaan dari hati hanya untuk Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad.
 
Bukan karena didasari dengan ikut-ikutan saja. Hal itu dikarenakan, tanpa ada cinta yang didahulukan, maka pembelaan itu tak ada artinya sama sekali.
 
Menurut Buya Yahya perlu ada kejujuran pada hati kita, bukan tentang action, juga bukan ingin dilihat orang sebagai pecinta nabi, tetapi ingin dilihat (Allah) dan rasulnya. Jangan hanya pandai kita berteriak membela nabi, tapi hati kita tidak dengan nabi.
 
"Karena kalau diboikot nanti Perancis akan mengalami satu perubahan ekonomi, nanti yang disalahkan itu presiden-nya, biar tobat. Boikot produk Prancis adalah sah. Itu hukuman. Karena kita gak bisa jewer dia makanya boikot." ujar Buya, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Al Bahjah TV, Sabtu, 31 Oktober 2020.
 
“Yang pertama adalah, disaat kita mendengar ada yang merendahkan baginda nabi itu, jangan berteriak dulu, kita rasangan dulu, tersingguh tidak hati kita? sedih gak hati kita?” jelasnya.
 
“Teriakan membela Nabi bisa saja bohong atau palsu. Kalau hati kita diam, khawatir tidak punyak cinta terhadap Rasulullah. Cemburu nabi direndahkan, nabi dicaci misalnya. Itu yang harus kita koreksi kepada diri sendiri,” tambahnya.
 
 
Ia menambahkan, kadang-kadang kita menyuarakan pengecaman terhadap yang menghina Nabi Muhammad dengan dasar hanya ikut-ikut kelompok kita saja. Tetapi marahnya bukan karena semata-mata karena kecintaan terhadap Nabi Muhammad.
 
“Jadi kita tidak perlu munafik. Kita perlu dari hati dulu. Kalau sudah pembelaan nabi ini, tidak usah nunggu Presiden Prancis (yang menghina). Di kiri-kanan kita kalau ada merendahkan nabi, kita harus marah. Dan marah sesungguhnya, bukan marah karena dibuat-buat,” ujarnya.
 
Seperti yang diketahui, Rabu 21 Oktober pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, tak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi.
 
 
Namun, penggambaran Nabi Muhammad dapat dianggap pelanggaran serius bagi umat Islam, karena tradisi Islam secara eksplisit melarang gambar Nabi Muhammad. Saat ini, tindakan Emmanuel Macron itupun menuai banyak protes keras dari beberapa negara. Mereka akhirnya memilih memboikot produk produk Prancis dan meminta Presiden Prancis meminta maaf kepada umat Islam di dunia.
 
Akan tetapi, jika memang ditemukan cara lain yang lebih cemerlang untuk menghukum Macron maka boikot tak perlu dilakukan.
 
Kendati dengan dilakukan pemboikotan ini akan berimbas pada rakyat yang tak bersalah terlebih produk Islam, tapi demi menghukum moral Presiden Macron hal itu perlu dilakukan.
 
"Setelah itu biar tobat dia, paling ndak minta maaf. Ya jalannya itu, maka boikot itu sah. Tujuannya adalah agar rakyat itu membuat Macron sadar," sambung Buya.
 
 
Buya juga menyayangkan hal seperti yang dilakukan Macron ini terjadi. Menurutnya, seharusnya itu tak perlu terjadi.
 
Allah juga berfirman, lanjut Buya, orang Islam yang beriman di Perancis, jika terjadi boikot sehingga ekonomi dan finansial menjadi rusak, maka akan diangkat derajatnya oleh Allah.
 
"Musibah yang Allah timpakan pada suatu kaum karena maksiat, karena dosanya suatu kaum, orang beriman yang baik pun akan kena di situ, cuman bedanya kalau orang beriman akan diangkat derajatnya oleh Allah," tutur beliau.
 
 
Kendati demikian, pemboikotan itu bukan hanya berlaku untuk Presiden Perancis, Emmanuel Macron. Siapa pun pemimpinnya, yang melakukan kesalahan seperti Macron, maka perlu diberi 'jeweran'.
 
"Semoga Allah menambahkan kecintaan kita kepada Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam. Dan semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada siapa pun yang saat ini punya kebencian kepada Baginda Nabi." pungkas Buya Yahya.

 

***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x