Perkataan Presiden Macron Sulut Kemarahan Umat Islam Dunia, SBY: Jangan Sampai Kita Terpecah Belah

- 2 November 2020, 09:52 WIB
Mantan Presiden Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mantan Presiden Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Tangkapan layar Instagram/@presidenyudhoyonoalbum

"Benar dan adil karena telah mempertimbangkan kebebasan berpendapat warga negara Austria tersebut, sekaligus dihadapkan dengan hak masyarakat (khususnya Muslim) di Austria untuk menjaga kehormatan agama mereka, serta hak pemerintah Austria untuk menjaga hak perdamaian antar umat beragama di negeri itu. Cerita tentang putusan Mahkamah HAM Uni Eropa ini perlu saya angkat, untuk 2 alasan," katanya.

SBY menyatakan alasan yang pertama adalah, hal ini bisa menginspirasi dan menjadi pembanding bagi negara dan masyarakat Prancis, tentang batas-batas sebuah kebebasan.

Baca Juga: Ketua Klub Moge Letjen Djamari Didesak untuk Minta Maaf Terkait Kasus Pengeroyokan pada Prajurit TNI

"Saya tahu, Prancis adalah negara terkemuka dan punya peran penting di komunitas Uni Eropa bahkan di PBB. Saya berharap, jiwa dan esensi putusan Mahkamah HAM Uni Eropa tersebut juga menyiratkan nilai-nilai yang dianut oleh Uni Eropa secara keseluruhan," katanya.

Kemudian alasan kedua, cara yang ditempuh oleh komunitas Muslim di Austria tersebut juga bisa menginspirasi komunitas Muslim di negara lain, jika harus menuntut haknya karena agamanya dihina oleh pihak lain.

"Menurut saya cara itulah yang benar karena dilakukan secara damai dan konstitusional, ketimbang harus menggunakan kekerasan dan main hakim sendiri. Saya pikir itu dulu yang harus saya sampaikan," katanya.

Baca Juga: Merasa Umat Islam Diperlakukan Tidak Adil, Rocky Gerung: Ada Kontras pada Pancasila

SBY menyampaikan pesan untuk Presiden Macron bahwa dia sama dengannya, SBY mengaku kalau dia juga pencinta demokrasi.

"Saya menghormati hak-hak asasi manusia dan kebebasan. Namun, di sisi lain saya mencintai kedamaian dan perdamaian. Kedamaian mempersyaratkan hadirnya toleransi dan kerukunan antar masyarakat dan bangsa yang berbeda-beda identitasnya," urainya.

Karena itu dia berpendapat kalau saling menghormati, saling toleran, bertenggang rasa adalah kondisi yang harus dijaga dan dirawat dengan baik.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah