Perkataan Presiden Macron Sulut Kemarahan Umat Islam Dunia, SBY: Jangan Sampai Kita Terpecah Belah

- 2 November 2020, 09:52 WIB
Mantan Presiden Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mantan Presiden Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Tangkapan layar Instagram/@presidenyudhoyonoalbum

"Kalau orang seperti saya berani mengatakan bahwa membunuh dan melakukan aksi kekerasan terhadap yang dinilai menghina Islam itu salah, artinya masih ada cara lain. Mestinya Anda juga berani mengatakan bahwa yang membuat dan mempertontonkan karikatur itu juga salah. Mulailah dari itu dulu, mari kita putus mata rantai, balas membalas yang bisa terus terjadi. Semoga duta besar Prancis untuk Indonesia, Bapak Olivier Chambard, berkenan mengkomunikasikan inti sari dari pesan dan harapan saya ini," ujar SBY.

SBY menyatakan, tak mudah memang untuk mengubah suatu keyakinan dan cara pandang. Seolah tak mungkin dilakukan. Bagi para pemimpin politik, seringkali harus berpikir 'beyond politics' manakala memasuki 'world of wisdom'.

Baca Juga: Presiden Prancis Lukai Hati Umat Islam, SBY: Hentikan Membuat Karikatur Nabi Muhammad

Sejarah menunjukkan bahwa pemimpin yang hebat sering membuat sesuatu yang seolah tidak mungkin, menjadi mungkin.

"Khusus untuk saudara-saudara kami rakyat Indonesia, yang sangat majemuk dan berbeda-beda dalam identitas, jadikanlah isu yang saya angkat ini sebagai cermin," katanya.

Artinya tidak ada yang lebih baik untuk menjadikan Indonesia yang kita cintai ini sebagai tanah air yang damai, selain dengan senantiasa menjaga persatuan, kerukunan dan persaudaraan di antara kita semua. Identitas bukanlah untuk memisahkan kita.

Baca Juga: Tanggapi Persoalan Islamofobia, SBY Menilai Perlu Adanya Dialog di Antara Umat Islam dan Barat

"Keragaman identitas adalah anugerah Tuhan, yang harus kita syukuri untuk menjadikan bangsa kita besar dan kuat. Karenanya, jangan sekali-kali menjadikan identitas sebagai komoditas politik. Itu sangat berbahaya, jangan sampai kita menjadi bangsa yang terbelah," kata SBY.

Taman kehidupan yang harus kita bangun adalah suasana yang damai dan indah, di mana di antara kita terbangun sikap saling sayang menyayangi, sikap saling hormat menghormati serta saling bertoleransi dan bertenggang rasa.

SBY mengingatkan bahwa para pendiri republik mendambakan negeri ini menjadi rumah besar bagi semua. Rumah besar bagi bangsa yang adil dan makmur.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah