Tinjau Pelabuhan Patimban, Menhub: Kegiatan Nelayan Harus Jadi Perhatian Bersama

- 31 Oktober 2020, 20:42 WIB
Menhub Budi Karya meninjau Proyek Pelabuhan Patimban didampingi Bupati Subang H Ruhimat
Menhub Budi Karya meninjau Proyek Pelabuhan Patimban didampingi Bupati Subang H Ruhimat /Tangkapan Layar Video Humas Subang/

PR CIREBON - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi Zulficar Mochtar, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tinjau lokasi pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang.

Menhub dan Zulficar menaiki kapal bersama nelayan setempat pada Sabtu, sekaligus mendengarkan aspirasi nelayan Patimban.

“Kegiatan melaut nelayan tentu harus jadi perhatian kita bersama, untuk itu hari ini kami dari Kementerian Perhubungan, hadir pula dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta perwakilan perusahaan kontraktor bersama-sama mendengar langsung aspirasi dari para nelayan Patimban,” papar Menhub, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Prancis Menolak Menyerah Meski Diserang Muslim Dunia, Presiden Macron: Kami Bebas di Tanah Sendiri

Menteri Perhubungan memastikan para nelayan diberikan solusi terbaik agar aktivitas penangkapan ikannya tidak terlalu terpengaruh oleh perkembangan Pelabuhan Patimban.

"Jadi rencananya akan ada kerja sama dari para perusahaan dengan membentuk koperasi usaha bersama untuk nelayan dan ada bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15GT supaya nelayan bisa melaut lebih jauh,” katanya.

Perwakilan Nelayan dan Kepala Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Genteng Subang Jauhari (45) mengapresiasi kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya untuk mendengarkan langsung aspirasi nelayan di sekitar kawasan pengembangan Pelabuhan Patimban.

Baca Juga: Bebas Murni dari Tuduhan Gratifikasi, Siti Fadilah Sempat Menunggu Empat Tahun dalam Penjara

“Kami apresiasi kehadiran Pak Menteri langsung ke sini untuk mendengar aspirasi dari nelayan. Aspirasi dari kami tentu soal permodalan yang butuh bantuan, termasuk alat tangkap, dan kapal baru untuk melaut,” ujar Jauhari.

Hal senada diungkapkan Danan (41), perwakilan kelompok usaha patungan Rebon Mas, nelayan asal Patimban. Menurut dia, kendala utama nelayan di kawasan Patimban saat ini adalah minimnya modal untuk melanjutkan penangkapan ikan di daerah lain.

Kebanyakan nelayan Patimban sudah terbiasa dengan sistem melaut di pinggir dan tidak terlalu jauh ke lepas pantai. Selain permodalan dan alat baru, diperlukan juga pelatihan serta pembiasaan untuk para nelayan yang terdampak.

Baca Juga: Ikut Tanggapi Emmanuel Macron, Presiden Jokowi: Prancis Lukai Perasaan Umat Islam Seluruh Dunia

“Saya sangat berterima kasih atas kehadiran Pak Menteri Perhubungan. Dibentuknya usaha bersama baru, tentu bisa memunculkan kembali semangat nelayan Patimban apalagi akan ada pelatihan baru. Kami juga berharap bantuan bisa turun secara langsung dan tidak setengah-setengah,” jelas Danan.

Diharapkan dengan berkembangnya kawasan Patimban juga akan mendorong kawasan Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka) untuk mengembangkan roda ekonomi baru yang saat ini sudah didukung oleh infrastruktur seperti Bandara Kertajati dan jalan tol.

Tahap pertama pembangunan pelabuhan Patimban dijadwalkan selesai pada November 2020. Pelabuhan juga akan mulai beroperasi pada awal Desember, dan kegiatan utamanya meliputi logistik dan transportasi mobil.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x