Sanksi untuk Turki dari AS Menanti, Pasca Pengujian Rudal S-400 Rusia yang Dilakukan Turki

- 31 Oktober 2020, 18:05 WIB
Bagian dari sistem rudal S-400 Rusia tiba di Ankara pada 2019/tangkapan layar Alarabiya
Bagian dari sistem rudal S-400 Rusia tiba di Ankara pada 2019/tangkapan layar Alarabiya /

PR CIREBON - Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa ancaman Turki, yang akan dikenakan sanksi AS setelah menguji sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia telah menjadi "sangat nyata."

Clark Cooper, yang bertanggung jawab atas penjualan senjata di kementerian, mengatakan kepada wartawan bahwa Turki "terus mengejar sistem S-400"

Dia menambahkan bahwa " sanksi adalah gagasan yang telah menjadi topik besar" setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, telah mengumumkan pada pekan lalu bahwa negaranya telah menguji sistem pertahanan udara Rusia pada 16 Oktober, yang menurut Washington tidak konsisten dengan keanggotaan Turki di NATO.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Kontroversi Presiden Macron, Jokowi Ajak Dunia Utamakan Toleransi Umat Beragama

Pemerintah AS dapat menjatuhkan sanksi ekonomi pada Ankara di bawah undang-undang yang disahkan hampir dengan suara bulat oleh Kongres pada tahun 2017 "untuk menghadapi lawan Amerika melalui sanksi."

Secara khusus, undang-undang tersebut memberikan sanksi otomatis ketika suatu negara melakukan "kesepakatan penting" dengan sektor persenjataan Rusia.

Cooper sendiri mencatat bahwa Washington telah memberi tahu Ankara sejak tahun lalu bahwa garis merah untuk Amerika Serikat adalah pengoperasian sistem S-400 yang dibeli Turki dari Rusia pada 2017 sebagai bagian dari pemulihan hubungan dengan Moskow.

Baca Juga: Libur Panjang, 78 Wisatawan Dinyatakan Reaktif dalam Operasi Gabungan di Jawa Barat

"Kami menjelaskan kepada Ankara bahwa uji coba rudal S-400 sama sekali tidak dapat diterima, mencatat bahwa pemerintah AS masih melakukan upaya. Utuk meyakinkan Turki agar tidak mengoperasikan rudal S-400." ucap Cooper dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Alarabiya

Diplomat AS itu menekankan bahwa negaranya tetap berusaha menghindari kerenggangan dengan Turki. Dia berkata, "Kami pasti melakukan yang terbaik untuk mempertahankan Turki di kamp Barat," mengingat bahwa "mengecualikan Turki tidak akan menjadi kepentingan siapa pun kecuali Rusia."

Menanggapi Ankara menerima baterai Rusia pertamanya tahun lalu, Amerika Serikat menangguhkan partisipasi Turki dalam program untuk memproduksi pesawat tempur F-35 Amerika modern, percaya bahwa sistem S-400 dapat menyebabkan rahasia teknologi pesawat tempur canggih ini terungkap.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x