Demi Pantau Aktivitasnya, 1.000 Ekor Komodo di Taman Nasional Komodo Dipasang Chip

- 29 Oktober 2020, 01:10 WIB
Komodo di Taman Nasional Komodo, Flores,NTT
Komodo di Taman Nasional Komodo, Flores,NTT /pixabay.com/id/photos/komodo-dragon-kadal-reptil-liar-1203482/

PR CIREBON - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan, sekitar 1.000 ekor komodo di kawasan Taman Nasional Komodo telah dilengkapi chip untuk memudahkan dalam pemantauan.

Wiratno di Jakarta mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki data hasil pemantauan populasi komodo yang dilakukan secara terus menerus bersama program komodo survival dan Balai Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 15 tahun.

Berdasarkan hasil pendataan tahun 2018 diketahui populasi satwa endemik yang dilindungi telah mencapai 2.897 jiwa. Pada 2019, angka ini meningkat menjadi 3.022.

Baca Juga: Sebut Tidak Selamanya Menjabat Ketua Umum, Megawati Buka Suara Seolah-olah Akan Mundur dari PDIP

"Jadi dari sekian ribu komodo ini, 1.000 sudah dipasangi chip. Ya jadi kalau dipasang terus chip, itu untuk pantau apakah termasuk komodo lama atau baru," ujarnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Selain Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Pulau Padar juga sering digunakan wisatawan untuk berswafoto terdata ada tujuh ekor komodo. Lalu ada 69 ekor di Gili Monang dan 91 ekor di Nusa Konde.

Wiratno melaporkan ada sekitar 70 lembah di kawasan Taman Nasional Komodo dengan luas total 173.300 hektar. Sebanyak 40 lembah berada di Pulau Komodo dan 30 sisanya di Pulau Rinca.

Baca Juga: Polri Kembali Panggil Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani

"Jadi Loh Liang dan Loh Buaya itu salah satu yang dihuni komodo dan berinteraksi dengan masyarakat," katanya.

Perawatan intensif juga dilakukan di taman nasional untuk mencegah perburuan rusa di bagian barat Pulau Komodo untuk melestarikan makanan alami komodo. Sebelumnya, warga dari kawasan Sape dan Bima yang berbatasan dengan kawasan taman nasional yang berburu.

Dia juga mengatakan, hanya sekitar satu hektar lahan di Loh Buaya yang masuk dalam zona pemanfaatan wisata darat yang digunakan untuk membangun sarana dan prasarana pendukung taman nasional.

Baca Juga: Tidak Ada Kenaikan, Berikut Besaran UMP Tahun 2021 di Indonesia

Jika dilindungi secara serius dan konsisten, dengan meminimalisir kontak dengan satwa, kegiatan pariwisata saat ini dinilai tidak akan membahayakan populasi komodo di Lembah Loh Buaya seluas 500 hektar, atau sekitar 2,5 persen dari luas Pulau Rinca yang mencapai 20.000 hektar, dan sedang dikerjakan untuk penataan sarana dan prasarana.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x