Erick Thohir Menjamin, Vaksin Covid-19 Sudah Sesuai Standar WHO

- 28 Oktober 2020, 06:29 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Foto: Pixabay/Geralt/
PR CIREBON - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjamin kualitas vaksin Covid-19 yang diimpor oleh Indonesia, yakni Sinovac, Sinopharm (G42), dan CanSino.
 
Erick menjamin kualitas vaksin yang akan digunakan di Indonesia itu sudah sesuai standar seperti yang diakui organisasi kesehatan dunia (WHO).
 
"Jadi kalau bicara kualitas, sudah pasti yang diberikan kepada rakyat nantinya kualitas yang sesuai standar. Tidak mungkin kita melakukan sesuatu yang membahayakan rakyat," kata Erick saat menjadi pembicara dalam sebuah rapat daring, Selasa, 27 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
 
Erick berkata, selain menggandeng WHO serta sejumlah organisasi internasional, BPOM juga diminta melakukan uji klinis terhadap vaksin tersebut guna memastikan kualitas dan keamanannya.
 
Perihal masalah halal dan haram, pemerintah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang beberapa waktu lalu bertolak ke Tiongkok untuk memastikan hal tersebut.
 
"Untuk isu halal dan haramnya, sama. Kita sejak awal melibatkan MUI dalam proses uji vaksin di Bandung. Bahkan kita juga mengirimkan perwakilan MUI ke Tiongkok serta Uni Emirat Arab (UEA)," kata dia.
 
 
Ia berharap seluruh pimpinan daerah ikut membantu menyebarluaskan informasi terkait vaksin Covid-19 itu secara baik kepada warganya.
 
"Dengan segala kerendahan hati saya memohon para pemimpin daerah membantu vaksinasi," kata Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.
 
Menurut Erick, ke depan program vaksinasi Covid-19 ini terbagi menjadi dua, yakni vaksinasi gratis untuk masyarakat tidak mampu secara ekonomi dan vaksin berbayar bagi masyarakat kelas menengah.
 
"Tentu yang kelas menengah, orang-orang yang mempunyai uang ya harus bisa bayar. Jangan ikutan yang kurang mampu," kata dia.
 
 
Menurut dia, pemesanan vaksin akan berlangsung secara bertahap dengan rata-rata 10 juta sampai 20 juta per bulan hingga menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
 
"Kita order vaksin pun belum tentu barangnya datang pada saat bersamaan," katanya.
 
Sementara, Erick juga mengatakan pengembangan vaksin merah putih sangat penting agar pada 2022 nanti Indonesia tidak lagi bergantung pada vaksin buatan luar negeri.
 
"Ini yang memang sedang didorong Bapak Presiden untuk memastikan vaksin merah putih hadir untuk Indonesia. Apalagi kita punya perusahaan Bio Farma yang kemarin sudah dicek oleh "Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) serta WHO diakui mempunyai kualitas standar internasional yang bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x