7,60 Persen Masyarakat Indonesia Tidak Percaya Dengan Vaksin Covid

- 26 Oktober 2020, 13:13 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Unsplash.com

PR CIREBON - Vaksin Covid-19 menjadi harapan bagi dunia untuk menghentikan pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 41 juta orang di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia, angka infeksi Covid-19 telah mencapai 373.109 kasus, dan 12.857 kasus meninggal dunia.

Salah satu vaksin corona eksperimental yang sedang dalam uji klinis di Indonesia adalah vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotechnology, asal China.

Baca Juga: Negara Dunia akan Butuh Pangan Indonesia di Tengah Pandemi, Bamsoet: Maju Terus, Kekayaan Melimpah

Hingga saat ini, pemberian dosis pertama terhadap 1.620 sukarelawan dalam uji klinis fase 3 vaksin virus corona tersebut, telah selesai dan saat ini lebih dari 1.074 orang telah mendapatkan dosis kedua.

Project Integration Manager of Research and Development Division PT Bio Farma Neni Nurainy mengatakan berdasarkan survei yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengungkapkan bahwa 7,60 persen masyarakat di Indonesia tidak mau divaksinasi.

"Pertanyaan dari survei tersebut, jika pemerintah memberikan vaksin COVID-19, apakah Anda dan keluarga akan ikut imunisasi? 7,60 persen menjawab tidak mau," kata dia, saat diskusi daring dengan tema Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin yang dipantau di Jakarta, Senin. 26 Oktober 2020. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA news.

Baca Juga: Mantan Bupati Bogor Terjerat Kasus Korupsi, Sekdes Singasari Ikut Diperiksa KPK

Namun, sebagain besar masyarakat, yakni 64,81 persen, menjawab setuju divaksinasi. Selain itu, terdapat pula 27,60 persen masyarakat yang belum tahu divaksin atau tidak.

Ia mengatakan dari 7,60 persen masyarakat yang tidak mau divaksin tersebut ternyata memiliki beragam alasan yang berbeda-beda. Pertama, mereka tidak yakin dengan keamanananya dengan persentase sebesar 59,03 persen.

Kemudian ditemukan pula alasan masyarakat tidak yakin dengan efektivitas vaksin sebesar 43,17 persen, 24,20 persen takut efek samping vaksin dan 26,04 persen tidak percaya vaksin.

Baca Juga: Komentari Isu Omnibus Law, Rocky Gerung Sebut Bukan Sosialisasi tapi Materi yang Dipermasalahkan

Dalam survei itu juga ditemukan alasan masyarakat menolak atau tidak mau divaksin karena masalah agama, sebesar 15,97 persen, dan 31,24 persen karena alasan lainnya.

Oleh karena itu, ujar dia, berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan dengan melibatkan WHO dan UNICEF pada 30 September 2020 tersebut, perlu semua elemen melakukan komunikasi dan advokasi terhadap masyarakat.

"Ini perlu disampaikan pentingnya vaksin," katanya.

Apalagi, ujar dia, dalam waktu dekat pemerintah segera melakukan vaksinasi sehingga perlu komunikasi dan sosialisasi yang lebih intens kepada masyarakat, terutama yang menolak divaksin tersebut.

Baca Juga: Nilai Masalah Bukan pada Sosialisasi UU, Rocky Gerung: Persoalannya pada Wajah Pemerintah yang Cacat

Ia menerangkan vaksin hanya salah satu cara dari sekian banyak upaya penananganan wabah. Jadi bukan bukan satu-satunya, apalagi senjata pamungkas.

"Jadi manfaat vaksin, selain mengontrol kematian juga mencegah kecacatan dan komplikasi akibat penyakit," katanya.

Sebagai contoh, sebelum ini vaksin telah berhasil menyelamatkan nyawa manusia sekitar 2,7 juta karena campak, dua juta dari bahaya tetanus dan satu juta karena pertussis. Bahkan, beberapa penyakit telah dieradikasi, misalnya cacar api, yang terjadi pada 1979.

Baca Juga: Website Omnibus Law Dinilai Bukti Pemerintah Sadar Salah, Rocky Gerung: Bungkus Diubah, Isi Sama

Karena efektivitas vaksin, maka terjadilah eradikasi dan tidak ada lagi penyakit tersebut di dunia. Selain itu, terdapat pula eliminasi atau penurunan pada beberapa penyakit, di antaranya rubella, campak dan pertussis.

"Pada intinya vaksin menimbulkan kekebalan pada individu, kelompok dan juga global," katanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x