Giatkan Tes Massal Covid-19 di Tiap Daerah, Epidemiolog: Tekan Penularan Menuju Pilkada 2020

- 23 Oktober 2020, 18:25 WIB
TES massal yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Bandung) di tiga titik Kota Bandung menghasilkan delapan orang positif Covid-19.*
TES massal yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Bandung) di tiga titik Kota Bandung menghasilkan delapan orang positif Covid-19.* //ANTARA

PR CIREBON - Mendekati Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2020 yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang, pemerintah bersama pihak terkait terus mengimbau seluruh masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebagaimana diketahui, bahwa pesta demokrasi lima tahunan ini sebelumnya diminta untuk ditunda pelaksanaannya oleh beberapa pihak karena dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan klaster baru terhadap penularan Covid-19 di Pilkada 2020.

Mengingat hingga saat ini kasus penderita Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah, hal itu menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan pencegahan tersebut.

Baca Juga: Tersangka Kejagung Dituntut 5 Tahun Penjara, Dirut PT Arkan Ikut Kena karena Pembersih Lantai

Sebagai informasi, pada proses Pilkada 2020 kali ini akan dilaksanakan serentak di 270 daerah di Indonesia, yang tentunya jumlah masyarakat yang akan berpartisipasi pada pemilihan pun tidak sedikit, sehingga menjadi kekhawatiran tersendiri terkait penularan Virus Corona tersebut.

Menanggapi hal itu, Epidemiolog, Pandu Riono menilai bahwa tes massal dapat menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan kemungkinan penularan Virus Corona atau Covid-19 dalam proses tahapan kampanye Pilkada saat ini.

Ia menjelaskan dengan adanya peningkatan tes massal maka mereka yang terkonfirmasi positif akan lebih cepat terdeteksi. Setelah itu, pemerintah nantinya juga lebih mudah melakukan penanganan lebih lanjut dan resiko penularan juga semakin berkurang.

Baca Juga: Kabar Baik, Reisa: Kasus Aktif Covid-19 dalam Persentase Terkecil, Kesembuhan Hampir Capai 80 Persen

“Salah satu yang paling penting adalah testing. Testing ini kalau di daerah-daerah yang ada pilkada cenderung lebih rendah. Nah, ini membahayakan. Karena apa? Karena akan banyak orang yang tidak terdeteksi seharusnya bisa kita isolasi masih berkeliaran. Ini resiko yang harus diwaspadai oleh kita,” kata Pandu dalam diskusi daring pada Jumat 23 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Lanjutnya, karena tidak mungkin kegiatan pilkada dimanapun termasuk di Amerika tidak ada yang menghimpun orang. Resiko ini yang sering kali susah kali dijaga ketika berkerumun.

Pandu berpandangan bahwa pemerintah belum terlambat jika ingin menciptakan Pilkada bebas dari virus berbahaya Corona. Salah satunya dengan segera memperbanyak deteksi tes massal Covid-19 selama bulan November dengan tes antigen.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna, Hadirkan Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

“Bulan November ini kita punya waktu 30 hari untuk meningkatkan testing yang lebih akurat dan cepat yaitu tes antigen. itu bisa dipromosikan untuk mengatasi kekurangan dari keterbatasan tes PCR. Kenapa tes antigen penting. Karena dalam waktu 2 jam sudah keluar hasilnya,” pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x