Network
PR CIREBON – Relawan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta agar Presiden melakukan reshuffle kabinet. Menurut mereka, pada empat tahun sisa pemerintahan hingga 2024 tersebut, diperlukan para menteri yang mendukung gerak dan langkah Presiden Jokowi.
Para relawan tersebut juga mengungkapkan bahwa akibat kegagalan komunikasi politik yang dilakukan para pembantunya, kebijakan Presiden menjadi penuh gejolak dan menyebabkan citra negatif di masyarakat, seperti Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Komunikator pemerintah gagal dan nampak kedodoran meluruskan informasi dan misinformasi di ranah publik yang begitu masif," ungkap Ketua Umum Organisasi Relawan Jokowi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT), Hendrik Dikson Sirait pada Selasa lalu.
Baca Juga: Gerakan Aksi Penolakan Omnibus Law Tak Terkendali, Abdur: Slow Tapi Rasa Otoriter, Saya Bisa Apa?
Sebagaimana diberitakan dalam Wartaekonomi.co.id dengan judul sebelumnya "Jokowi Mania Rongrong Reshuffle, Gerindra Pasang Badan: Kinerja Menteri Dibongkar", Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman berpendapat mengenai hal tersebut.
Menurutnya, para menteri telah bekerja keras meski hasilnya belum sesuai harapan rakyat.
"Kalau kami melihat, para menteri bekerja keras," katanya kepada wartawan pada Jumat, 23 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.
Baca Juga: Siap Didatangkan dan pada November 2020, Marwan Jafar Harapkan Kemenkes Biayai Vaksin Covid-19
Ia menilai bahwa situasi pandemi inilah yang membuat kinerja menteri tidak sesuai harapan masyarakat. Ia pun kembali menekankan bahwa keputusan reshuffle ada di tangan Presiden Jokowi.
