PR CIREBON - Perbedaan perlakukan yang diberikan Kajari Jakarta Selatan, membuat Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) buka suara, karena gerah dengan sikap yang menonjolkan ketidakadilan tersebut. Tepatnya Kajari Jakarta Selatan terlihat menyerahkan baju tahanan kepada para tersangka karena banyak awak media yang meliput kala itu.
Untuk itu, Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menyambungkan dnegan pernyataan Kajari yang makin mencerminkan perlakuan berbeda terhadap dua jenderal tersebut.
"Karena kalimatnya Kajari Jakarta Selatan kan mengatakan ketika memberikan baju tahanan kan semata-mata hanya bahwa karena banyak wartawan di luar, nanti ketahuan, ada perbedaan perlakuan kan gitu," ungkap Boyamin dalam pernyataan pada Senin, 19 Oktober 2020.
Baca Juga: Junjung Tinggi Demokrasi Reformasi, Fahri Hamzah: DPR Harusnya Tunduk pada Rakyat, Bukan pada Parpol
Bahkan, Boyamin mengamati bukti yang didapatnya, saat dua orang tersangka itu kembali ke Mabes Polri, ternyata mereka memakai baju dinas lagi.
"Dan buktinya ketika dua orang tersebut kembali ke Bareskrim ke Mabes Polri kan pakai baju dinas lagi, sampai di sana. Jadi ini hanya suatu yang perlakuan yang berbeda," jelasnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Artinya, sikap Kajari Jakarta Selatan harus segera dievaluasi, mengingat proses itu menjadikan adanya sebuah perbedaan.
"Apa pun sikap Kajari ini patut dievaluasi dan perlu diganti, karena apa pun prosesnya yang menjadikan ini sebuah perbedaan semua," tandasnya.
Baca Juga: Kominfo: Infodemi Jadi Masalah Baru saat Pandemi Covid-19
Sebagai informasi, beredar kabar bahwa ada pemberian jamuan makan terhadap dua jenderal dan tersangka kasus penghapusan red notice lain Tommy Sumardi terjadi saat proses pelimpahan berkas dan tersangka pada Jumat, 16 Oktober 2020 lalu.