Prabowo: Demonstran Omnibus Law Sudah Termakan Hoax, Presiden Jokowi Hanya Bela Rakyat Kecil

- 15 Oktober 2020, 20:14 WIB
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto /ANTARA/

PR CIREBON – Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja Omnibus Law menjadi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Omnibus Law oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada Senin, 5 Oktober Lalu. Pengesahan UU Cipta Kerja menuai banyak polemik yang berujung pada aksi penolakan di berbagai daerah di Indonesia.

Dengan maraknya aksi menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja direspon oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai banyak yang termakan hoax UU tersebut. Hal itu disampaikan Prabowo melalui wawancara khusus dan videonya direkam courtesy DPP Partai Gerindra.

“Saya kira begini, para pemimpin buruh mereka punya kewajiban untuk membela kepentingan buruh dan kita menyadari sekarang bahwa negara dalam keadaan susah. Ini sekarang ini pandemi Covid-19, ini sangat berbahaya. Ini wabah dunia, ini katakanlah menggoncangkan ekonomi dunia. PHK itu di mana-mana seluruh dunia. Jadi saya paham buruh merasa paling terkena dan mereka korban daripada ini semua,” kata Prabowo dalam wawancara tersebut, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ.

Baca Juga: SBY Bukan Dalang Demo Tolak UU Omnibus Law, Mahfud: Penuduh Bukan dari Pemerintah, Tak Pernah Sebut

Menhan Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi punya niat baik terhadap UU Cipta Kerja. Ia meyakini melalui UU itu bisa menaikkan angka ekonomi.

“Tapi niat pimpinan, Presiden, niat pemerintah justru ingin segera mengatasi ini. Dan untuk mengatasi ini dicarilah semua upaya dan kiat untuk mengurangi hambatan-hambatan yang bisa membuat lambat kebangkitan ekonomi. Dengan Covid-19 ini terjadi penurunan drastis di bidang pariwisata. Berarti berapa karyawan hotel yang terancam, atau sudah PHK dan di mana-mana itu,” tutur Menhan Prabowo Subianto.

“Kemudian perusahaan-perusahaan jasa lainnya, jasa angkutan kemudian permintaan juga turun. Ini semua jadi satu. Tapi memang buruh itu korban. Kita memahami ini, iya kan. Jadi ini kadang-kadang suatu dilema, katakanlah buah simalakama. Kita mau bantu buruh sekarang dan semua yang sulit tidak hanya buruh. Ada orang yang tidak di pabrik kerja dia kerja seharian. Tukang gunting rambut, ada tukang kaki lima soto dan sebagainya. Dengan Covid, orang takut, tidak belanja,” sambung Prabowo.

Baca Juga: Demo Anarkis Omnibus Law Harus Ditindak Tegas, Benny: Sudah Rusak Fasilitas Umum, Pelanggaran Adab

Prabowo meyakinkan kepada publik bahwa Jokowi selalu berada di pihak masyarakat kecil. Bahkan ia menyinggung sejumlah pejabat yang dinilai biasa dan membuat Presiden marah.

“Presiden itu selalu membela rakyat kecil. Jadi kalau kita lihat stimulus semua itu kan maksudnya itu. Nah kita mengakui, Presiden juga marah, beberapa pejabat, beberapa birokrat yang tadi saya singgung, tidak tanggap bahwa ini keadaan darurat. Jadi mereka itu kerja mungkin as if situasi biasa, jadi banyak bantuan-bantuan itu kurang cepat sampai,” jelas Prabowo.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x