Mengejutkan, Sudah Dilakukan Banyak Negara, WHO Tak Sarankan Lockdown dalam Penanganan Covid-19

- 13 Oktober 2020, 09:22 WIB
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus*
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus* /Pikiran-rakyat.com/Reuters

PR CIREBON - Kabar mengejutkan datang dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Salah seorang utusan yang juga petinggi organisasi, dr. David Nabarro, mengatakan bahwa WHO tidak menganjurkan karantina wilayah atau lockdown sebagai jalan utama untuk mengendalikan wabah Covid-19.

Nabarro menegaskan bahwa lockdown hanya memberikan satu konsekuensi yang tak remeh, yaitu membuat masyarakat miskin menjadi jauh lebih miskin.

"Lihatlah yang terjadi dengan tingkat kemiskinan, tampaknya kita akan mengalami angka kemiskinan dunia yang berlipat ganda pada tahun depan [...] Sesungguhnya ini adalah malapetaka global yang mengerikan," ujar dr. David Nabarro, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Indonesia Masuk Daftar 5 Negara Terbaik, Airlangga: Seimbang Penanganan Covid-19 dan Krisis Ekonomi

Pihaknya meminta kepada semua pimpinan negara di dunia untuk mengembangkan sistem yang lebih baik dan berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian wabah Covid-19.

Nabarro mengkritisi langkah lockdown karena berdampak pada permasalahan ekonomi dan kemiskinan secara global. Ia mengambil contoh sektor pariwisata, seperti di Karibia atau wilayah Pasifik yang terpukul karena tidak ada turis.

Menurutnya, karantina wilayah hanya dibenarkan untuk memberikan waktu kepada pemerintah agar dapat "mengatur, mengelompokkan, dan menyeimbangkan kembali sumber daya" untuk selanjutnya mengambil jalan tengah dalam penanganan pandemi.

Baca Juga: Demi Sambut 10.000 Pasukan Habib Rizieq Tolak UU Omnibus Law, Arus Lalu Lintas Sekitar Monas Ditutup

Dalam sebuah artikel di laman internet, Nabarro menyatakan bahwa kondisi saat ini memang menjadi tantangan yang rumit bagi para pemimpin negara untuk berupaya mencapai pembangunan berkelanjutan.

"Diperlukan suatu jalan tengah, karena terlalu banyak pembatasan akan merusak kehidupan masyarakat dan memancing kebencian, sementara 'virus yang dibiarkan menyebar' akan menimbulkan banyak kematian," tulis Nabarro.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x