Network
PR CIREBON – Aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang terjadi pada Kamis, 8 Oktober 2020 kemarin berujung pada tindakan anarkis di beberapa daerah.
Terkait hal tersebut, aktivis Faizal Assegaf mengatakan dalam akun Twitter-nya, @faizalassegaf, bahwa para oknum aparat penegak hukum menjadi terjebak represif lantaran pendemo tersulut emosi hingga bersikap anarkis di berbagai daerah.
Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, ia menilai para pendemo terprovokasi oleh elit Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, ia tidak menjelaskan lebih detail terkait provokasi yang dimaksud dan dilakukan oleh siapa.
Baca Juga: Video Demo Tolak Omnibus Law Sampai Luar Negeri, Fadli Zon: Police Brutality Menjadi Tontonan Dunia
"Oknum aparat terjebak represif dan pendemo tersulut bikin rusuh akibat ulah provokasi elit Demokrat & PKS," ia menulis dalam akun Twitternya, @faizalassegaf pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Hal tersebut dikatakan Faizal untuk mengomentari kicauan politikus Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, sebelumnya.
"Setiap aparat kepolisian yang didapati memukul, menendang dan melakukan kekerasan lainnya terhadap peserta aksi dan terekam dalam video, saya pastikan akan bawa hal ini secara serius kepada Kapolri dan meminta penjelasannya. Jangan sampai ada korban tewas seperti aksi lalu!" tulis Hinca menggunakan akun Twitter-nya, @hincapandjaitan.
Baca Juga: Tampung Aspirasi Demonstran Soal UU Cipta Kerja, Sri Sultan Hamengku Buwono X Siap Surati Jokowi
Faizal mengingatkan Hinca agar mengajak masyarakat menempuh jalur konstitusi apabila tidak menghendaki pasal-pasal dalam UU Cipta Kerja tersebut.
