PR CIREBON - Aksi massa yang turun ke jalanan untuk menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, berakhir ricuh di beberapa daerah karena pendemo yang berubah menjadi anarkis.
Pendemo yang anarkis itu tak segan untuk merusak beberapa fasilitas umum, seperti yang terjadi di Bandung tepatnya Taman Dago dan di Jakarta, di mana pendemo merusak halte TransJakarta hingga halte MRT.
Di Surabaya, pendemo yang anarkis pu berujung ricuh dengan merusak berbagai fasilitas umum di jalan Gubernur Suryo, seperti lampu dan tembok yang dicoret-coret oleh pengunjuk rasa.
Baca Juga: Demo Tolak UU Omnibus Law di Bogor Didampingi, Demokrat dan PKS: Simpati, Demi Masa Depan Bangsa
Kejadian itu membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani geram dan memarahi demonstran tolak UU Cipta Kerja di Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis malam.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi partner sindikasi konten Okezon, Risma menghampiri salah seorang demonstran yang tertangkap petugas kepolisian usai unjuk rasa terjadi.
Kepada salah seorang demonstran yang diamankan, Risma sempat menanyakan asalnya dari mana hingga membuat Risma marah, karena ternyata bukan dari Surabaya.
Baca Juga: Lama Masuk Daftar Hitam karena Isu HAM, AS Siap Sambut Kedatangan Prabowo Subianto
Informasinya demonstran tersebut datang dari Madiun, Jawa Timur. Ia ditangkap karena diduga terlibat bentrokan dan perusakan fasilitas umum.