Tuding Najwa Shihab Gaduh dan Sudutkan Pemerintah, Dewi Tanjung: Nyari Rating Jangan Begitu Amat

- 4 Oktober 2020, 14:23 WIB
Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung.
Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung. /PMJ News

PR CIREBON - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung menyebut presenter Najwa Shihab telah menyudutkan pemerintah dan membuat gaduh karena aksinya mewawancarai kursi kosong Menkes Terawan.  

"Najwa Shihab, harusnya di saat negara tengah mengalami penyebaran Covid-19 kau jangan membuat gaduh dengan berita-berita yang menyudutkan pemerintah," katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Sabtu 3 Oktober 2020.
 
Dewi Tanjung pun menilai tindakan Najwa aneh dan arahnya tidak jelas. Karena itu merupakan tindakan perundungan yang ditujukan kepada Menkes. 
 
 
"Seharusnya sebagai manusia beragama Najwa Shihab punya hati nurani dan tidak menghakimi orang. Sebagai manusia yang beragama harusnya kau punya hati nurani bukan menghakimi setiap orang yang kau wawancara. Nyari rating jangan begitu amat," tulisnya.
 
Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa mengaku hendak mengonfirmasi beberapa hal terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia selama ini. Oleh karena itu Ia mencoba mengundang Menkes Terawan untuk hadir di acara Mata Najwa. 
 
Namun sayangnya, Terawan tidak hadir dan membuat Najwa akhirnya mewawancara kursi kosong.
 
 
Najwa Shihab mengaku sudah berkali-kali mengundang Menkes Terawan untuk datang namun tidak pernah hadir.
 
"Ke mana Menkes Terawan? Kesekian kalinya kami mengundang, inilah kursi dan panggung #MataNajwa untuk Pak Terawan," kata Najwa.
 
Di hadapan kursi kosong yang terlihat di video pada kanal Youtube Najwa Shihab yang dipublikasikan pada Senin, 28 Oktober 2020, Najwa mengutarakan beberapa kisi-kisi pertanyaan yang bakal diajukan kepada Menkes.
 
 
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikumpulkan dari berbagai pertanyaan publik terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
 
Usai aksi Najwa tersebut, muncul petisi yang meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menkes Terawan. Petisi ini digagas oleh lima orang yang menamakan dirinya sebagai Koalisi untuk Indonesia Bebas Covid-19.
 
Mereka adalah pekerja rumah tangga bernama Jala, buruh bernama Sapinah, Presiden Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Sultan Rivandi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indoneska (UI) Manik Marganama Hendra, dan Irma Hidayana dari Lapor Covid-19.
 
 
Dalam paparannya, mereka menilai Terawan sudah gagal menjalankan tugas menangani pandemi. Sudah memasuki bulan ketujuh, situasi bukannya membaik malah makin parah. Mereka menyebut hal ini karena penanganan Covid-19 yang buruk.
 
Para pengusul petisi mengatakan, sejak awal, Terawan terkesan menggampangkan pandemi. Akhirnya, penanganannya pun tidak serius.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x