Kasus Covid-19 Hampir 300 Ribu, Jokowi: Indonesia Lebih Baik ketimbang Negara Penduduk Besar Lainya

- 4 Oktober 2020, 06:00 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden

PR CIREBON - Tujuh bulan lebih pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, tetapi Presiden Joko Widodo masih menyatakan dengan optimis, bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk.

Hal ini didasarkan dengan membandingkan Indonesia dengan sejumlah negara yang juga memiliki jumlah penduduk besar.

"Saya bisa mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik," ungkap Presiden dalam pernyataan pers yang diunggah dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, seperti dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Minggu, 05 Oktober.

Lebih lanjut, Presiden memastikan perbandingan dengan negara-negara lain yang juga berpenduduk besar, dihasilkan fakta bahwa kasus penyebaran dan tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih baik.

Baca Juga: Imbas Kaburnya Terpidana Mati di Tangerang, Lima Sipir Lapas Langsung Dinonaktifkan

Sedangkan lansiran dari World O Meter melaporkan data terakhir per 3 Oktober, Indonesia berada pada posisi 22 di tingkat kasus positif Covid-19 dari semua negara-negara di dunia dengan jumlah 299.506 kasus.

Hanya saja, di atas Indonesia masih terdapat sejumlah negara yang juga berpenduduk besar dengan jumlah kasus yang terpaut jauh bila dibandingkan Indonesia, seperti Amerika Serikat di peringkat pertama dengan 7.570.742 kasus, disusul India dengan 6.509.916 kasus, Brazil dengan 4.882.231 kasus, dan Rusia dengan 1.204.502 kasus.

"Dalam hal ekonomi, pencapaian kita juga tidak jelek. Ekonomi kita menurun, betul. Ini fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya (dalam situasi ini). Bahkan, ada banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi lebih parah," jelas Kepala Negara.

Baca Juga: Soroti Soal Kesetaraan Perempuan, Hillary Clinton Kembangkan Naskah untuk Drama 'The Woman’s Hour'

Adapun di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal 2 2020 yang mencatat pertumbuhan negatif 5,3 persen masih lebih terjaga dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia dengan minus 17,1 persen, Filipina dengan minus 16,5 persen, Singapura yang minus 13,2 persen, hingga Thailand dengan minus 12,12 persen.

Sedangkan di tingkat global, juga banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif dengan angka yang jauh lebih besar seperti India yang bertumbuh negatif 23,9 persen hingga Amerika Serikat dengan pertumbuhan negatif 9,5 persen.

Untuk itu, Pemerintah masih berupaya keras untuk menangani pandemi dengan menjaga keseimbangan di tiap aspeknya, sehingga membuat seluruh pihak untuk tidak kehilangan harapan, sekaligus menjaga optimisme Indonesia dapat segera melalui tantangan besar ini.

"Ini harus kita ambil hikmahnya agar kita juga tetap optimistis dan tidak kehilangan harapan. Sekali lagi saya tegaskan, kita harus optimistis," tegas Presiden.

Baca Juga: Bisa Lindungi Hati dan Cegah Risiko Kanker, Berikut Cara Asik Minum Kopi untuk Kesehatan

Bahkan, Presiden juga kembali menekankan bahwa saat ini kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama pemerintah.

"Kesehatan masyarakat, kesehatan publik, tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Ini prioritas," beber Presiden.

Untuk itu, pemerintah juga mengeluarkan tindakan untuk meminimalkan dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi.

Artinya, memilih kesehatan masyarakat sebagai prioritas bukanlah berarti harus mengorbankan aspek ekonomi, apalagi bila hal itu berkaitan dengan kehidupan masyarakat luas.

Baca Juga: Kredit Disempurnakan Bank Indonesia, Uang Muka Mobil Listrik di Indonesia hanya Nol Persen

"Jika kita mengorbankan ekonomi, itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang. Ini bukan opsi yang bisa kita ambil. Sekali lagi, kita harus mencari keseimbangan yang pas," pungkas Presiden Jokowi.

Sebagai informasi, lansiran Covid19 ID menyebutkan Indonesia mendapat pertambahan 4.007 kasus positif Covid-19, diikuti dengan total kesembuhan 225.052 orang dan total kematian 11.055 orang.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Sobat Dosen covid19.go.id World o Meters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah