Bio Farma Jalani Transfer Teknologi dengan Sinovac, Vaksin Covid-19 Segera Diproduksi di Indonesia

- 1 Oktober 2020, 07:41 WIB
Ilustrasi vaksin SInovac
Ilustrasi vaksin SInovac /

PR CIREBON – Tiongkok yang mana Virus Corona ini berawal, saat ini tengah gencar membuat vaksin Covid-19 sebagai upayanya untuk mencegah dan menghentikan laju penyebaran virus mematikan tersebut.

Sebagaimana diketahui, saat ini Tiongkok dikabarkan telah menyuntikan vaksin Covid-19 tersebut kepada puluhan ribu warganya sebagai eksperimental.

Berdasarkan eksperimental itu, Tiongkok mengklaim bahwa tidak ada satupun dari puluhan ribu orang tersebut yang bepergian ke negara dan wilayah berisiko tinggi setelah divaksinasi terinfeksi.

Hingga saat ini, pihaknya menyatakan tidak ada kasus reaksi yang merugikan  setelah dilakukan penyuntikkan vaksin tersebut.

Baca Juga: Pintu Air Gedebong Pisang Ada di Cirebon, DPRD Pertanyakan Hasrat Jabar Jadi Lumbung Padi Nasional

Hal itu pun menarik minat internasional terkait pengembang vaksin asal Tiongkok tersebut, termasuk Indonesia yang hingga saat ini angka penambahan Covid-19 masih terus meningkat.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com  dari situs RRI, Honesti Basyir, selaku Direktur Utama Bio Farma, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan pengembang vaksin asal Tiongkok, Sinovac Biotech, untuk memulai menjalankan transfer teknologi pembuatan vaksin Covid-19.

Hal tersebut ia paparkan pada media bersama  Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Rabu 30 September 2020. Ia menyatakan bahwa terkait hal tersebut delegasi Sinovac telah melakukan kunjungan ke fasilitas Bio Farma pada 21-23 September 2020 lalu.

Baca Juga: Gemuruh Poyuono Serang Anies Baswedan, Ajak Kaum Buruh Tolak PSBB Ketat Jakarta yang Merugikan

"Kunjungan ini fokus membicarakan mengenai pelaksanaan transfer teknologi proses produksi maupun pengujian mutu vaksin Covid-19 kepada Bio Farma, di samping melihat juga kesiapan Bio Farma untuk memproduksi bulk vaksin dari Sinovac,"tutur Honesti.

Honesti menambahkan bahwa pihak Sinovac juga membicarakan komitmen perusahaannya untuk mengirim bahan baku vaksin Covid-19 secara bertahap, yakni 50 juta dosis pada November 2020 hingga Maret 2021.

Perusahaan Farmasi Indonesia tersebut mengharapkan tambahan sebanyak 210 juta dosis untuk April 2021 hingga Desember 2021.

Baca Juga: Alpiah Makasebape, Pengasuht Ade Irma Juga Saksi Sejarah Pengkhianatan PKI di Rumah Nasution

Pengembangan hingga uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia, dilakukan atas kerja sama Bio Farma dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

"Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19, mulai dari bahan bakunya, BPOM akan melakukan kunjungan audit proses pengembangan dan produksi vaksin di fasilitas Sinovac di Beijing, Tiongkok, pada awal bulan November mendatang,"ujarnya.

Saat ini, uji klinis tahap III vaksin COVID-19 Sinovac telah berlangsung selama satu bulan lebih di Bandung, dan sebanyak 1.620 relawan menunjukkan hasil awal yang cukup baik tanpa adanya laporan efek samping yang signifikan, dan ditargetkan akan selesai pada bulan Mei 2021.

Baca Juga: Ciptakan Vaksin Covid-19, Perusahaan Asal AS Berhasil Menghasilkan Antibodi Penawar Virus

Pada Januari 2021 mendatang, Bio Farma akan mengajukan registrasi vaksin melalui mekanisme Otorisasi Penggunaan Darurat dengan menyampaikan laporan awal respons kekebalan tubuh pengguna vaksin tersebut.

"Sambil menunggu uji klinis selesai, persiapan produksi vaksin akan dimulai sejak bulan November sampai Desember 2020. Apabila uji klinis lancar, maka Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin pada Januari 2021 mendatang," ucapnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x