Gatot mengakui acara KAMI sejak awal sudah mendapat begitu banyak penolakan. Meski demikian, kehadiran pendemo menurutnya secara langsung semakin menaikkan nama dan keberadaan KAMI.
Penolakan massa terhadap deklarasi KAMI tersebut berasal dari berbagai elemen masyarakat yang mengatasnamakan diri mereka sebagai 'Surabaya adalah Kita'.
Lebih lanjut Gatot pun meminta kepada seluruh anggota KAMI agar tetap mengutamakan moralitas dan tak tersulut emosi dari aksi-aksi penolakan.
"Saya sampaikan di tengah-tengah, kemudian ada aparatur akan membubarkan. Saya bilang kepada semua hadirin bahwa aparatur ini melaksanakan tugas. Dan kami adalah organisasi mengutamakan moralitas. Jangan marah kepada bapak ini karena dia bawahan yang pasti disuruh oleh atasannya," pungkasnya.***