NU Bicara Pilkada 2020 Digelar Sesuai Jadwal, Gus Mus: Hanya Pemerintah Yakin Aman, Rakyat Tidak

- 27 September 2020, 14:47 WIB
KH. Mustofa Bisri (Gus Mus)
KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) /Jurnal Presisi/[email protected]

PR CIREBON - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 akan digelar secara serentak di 270 daerah di Indonesia pada 9 Desember mendatang. Berbeda dengan Pilkada pada tahun sebelumnya, kali ini pemilihan akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Atas dasar itu, sebagian masyarakat maupun tokoh politik meminta agar Pilkada 2020 tersebut ditunda untuk sementara hingga pandemi Covid-19 di Indonesia dapat terkendali.

Sebab jika tetap dilaksanakan dikhawatirkan akan muncul klaster penularan Covid-19 pada Pilkada tersebut. Mengingat masyarakat yang akan berpartisipasi pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut tidaklah sedikit.

Baca Juga: Tolak Pasrah Kurang Tenaga Medis, Bima Arya Bentuk Relawan Temanco dari Penyintas Covid-19

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pemerintah selaku pihak penyelenggara tetap akan melaksanakan Pilkada sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Hal itu pun diperkuat dengan adanya pernyataan Presiden Jokowi melalui juru bicaranya beberapa hari yang lalu, dengan menegaskan bahwa Pilkada 2020 tetap diselenggarakan. Namun, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap tahapannya.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs RRI, Ahmad Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus, seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) menilai, pemerintah nampaknya masih yakin dengan kemampuannya untuk menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Apresiasi Pemerintah Cairkan Insentif Tenaga Medis, Bamsoet: Wajib Dihargai, Mereka Selamatkan Nyawa

Menurutnya, hal tersebut terlihat dari sikap pemerintah yang memutuskan agar Pilkada 2020 untuk tetap dilaksanakan meski pandemi Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan.

Padahal, tuturnya, sejumlah elemen masyarakat banyak yang meminta agar gelaran Pilkada Serentak 2020 ini ditunda sementara, akibat Covid-19 yang terus meluas dan meningkat tiap harinya.

"Rakyat, minimal yang diwakili NU dan Muhammadiyah, telah meminta pemerintah menunda pilkada serentak,"ucap Gus Mus dalam cuitannya di akun Twitter @gusmusgusmu, yang dikutip RRI, Minggu, 27 September 2020.

Baca Juga: Gelar Konser Dangdut Saat Pandemi Covid-19, Wakil Ketua DPRD Tegal Diperiksa Pihak Kepolisian

Akan tetapi, lanjutnya, tampaknya pemerintah masih yakin dengan kemampuannya menjaga dan menanggulangi dampak pandemi.

Cuitan tersebut merupakan cuitan atas balasan dalam artikel yang dibagikan oleh akun @GUSDURians tentang konser dangdut yang digelar Wakil Ketua DPRD Tegal.

Gus Mus pun mengungkapkan, jangan-jangan hanya pemerintah yang yakin mampu menggelar Pilkada secara aman.

"Kita khawatir yang yakin hanya yang di Atas sana. Di bawah seperti dalam berita ini?" lanjut Gus Mus dalam cuitannya.

Baca Juga: Sri Mulyani Digugat ke PTUN usai Senggol Putra Soeharto, Pengacara: Bukan Kasus Korupsi kok Dicekal

Sebagaimana diketahui sebelumnya, NU dan Muhammadiyah serta beberapa organisasi masyarakat lainnya, sudah meminta pemerintah untuk menunda sementara gelaran Pilkada 2020, yang direncanakan aka digelar sesuai jadwal pada 9 Desember 2020 mendatang.

Permintaan ini, melihat kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meluas dan bertambah. Namun hingga saat ini, pemerintah dan DPR tetap bersikukuh menggelar Pilkada 2020. Saat ini, tahapan Pilkada 2020 sendiri sudah memasuki tahapan kampanye.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x