PSBB Jakarta Diperpanjang hingga Oktober, Pengusaha Ngaku Pasrah dan Tetap Dukung Anies Baswedan

- 27 September 2020, 07:45 WIB
Kendaraan melintas di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu 23 September 2020. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat selama sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, terjadi penurunan yang fluktuatif pada volume kendaraan masuk ke Ibu Kota hingga 19 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Kendaraan melintas di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu 23 September 2020. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat selama sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, terjadi penurunan yang fluktuatif pada volume kendaraan masuk ke Ibu Kota hingga 19 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc. /Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Sarman mengatakan bahwa perpanjangan PSBB total jelas semakin memberatkan pengusaha, seperti transaksi yang minim, omzet menurun sampai 80 persen, arus kas (cashlow) semakin tertekan serta biaya operasional yang akan semakin membebani pengusaha.

Baca Juga: Bak Kena Karma, Djoko Tjandra Ngaku Tertipu Pinangki dan Andi Irfan terkait 10 Action Plan Kasusnya

Akan tetapi, lanjut Sarman, risiko-risiko tersebut harus dihadapi dan ditanggung bersama. Ia berharap bahwa PSBB kali ini menjadi pembatasan terakhir agar ada kepastian bagi dunia usaha. Jika penularan Covid-19 semakin terkendali, akan semakin cepat pula upaya pemulihan ekonomi.

Sarman menambahkan, jika pandemi ini semakin berkepanjangan maka masalah yang akan timbul pun akan semakin besar. seperti bertambahnya angka PHK,  banyaknya UMKM yang tutup, angka kemiskinan yang bertambah, serta berbagai masalah sosial lainya.

Ia pun menuturkan bahwa dunia usaha kini lebih mengkhawatirkan pandemi yang berkepanjangan ketimbang resesi.

Baca Juga: PSBB Anies Baswedan Mulai Dipuji, Anak Buah Sri Mulyani: Bukan Negatif, Investor Makin Percaya

“Bagi kami pengusaha tidak khawatir resesi, yang kami khawatirkan jika pandemi ini berkepanjangan. Kita menyadari bahwa fundamental ekonomi kita masih kuat, jika pandemi ini segera kita akhiri maka berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis akan kembali normal, sehingga akan cepat keluar dari resesi,”ujarnya.

Kunci utama masalah ekonomi di tengah pandemi yakni bagaimana semua pihak berperan serta mematikan penyebaran Covid-19 dengan konsisten melaksanakan protokol kesehatan.

Dirinya berharap agar pemerintah dapat memperketat pengawasan, penindakan secara tegas serta sanksi kepada para pelanggar PSBB, sehingga efektifitas untuk menekan laju penyebaran dapat dirasakan.

“Tidak ada lagi toleransi dan dispensasi ini pertaruhan akan masa depan ekonomi dan keselamatan semua, tindakan tegas kepada setiap orang yang melanggar protokol kesehatan menjadi sesuatu yang harus diterapkan secara tegas dan konsisten,”ucapnya.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x