Network
SABACIREBON-Aksi sepihak dengan menghancurkan tanaman padi dilakukan pengembang perumahan PT Ab di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Padahal sawah milik H. Soleman warga setempat tersebut, sekira satu bulanan lagi masuk masa panen. Tak ayal perusakan sawah dengan menggunakan excavator tersebut disesalkan anak pemilik sawah.
"Atu itu sawah lagi tanem tiba-tiba digusur gitu, padahal harusnya sekitar 1 Bulan setengah udah panen," kata Suwarni anak pemilik sawah, Kamis 14 Desember 2023.
Baca Juga: Pebulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia Ungkap Alasan Kekalahannya dari An SE Yong
Suwarni mengungkapkan, penggusuran sawah miliknya terjadi pada Senin 11 Desember 2023. Apa yang dilakukan pengemnang sama sekali tanpa pemberitahuan.
Baik dari pihak pengembang yakni PT. Ab, maupun pihak pemerintah desa setempat.
Anehnya, justru pihak pengembang perumahan mengklaim bahwa tanah tersebut saat ini dalam kekuasaan mereka.
"Karena kita belum punya ini surat, untuk sementara sekarang titik kita yang kuasain katanya," kata Suwarni.
Bahkan ternyata kata Suwarni, pihak pengembang mendadak mengaku memiliki sertifikat, atas tanah milik keluarga mereka tersebut.
Padahal sebelumnya, pengembang masih melakukan tawar menawar terkait tanah dengan pihak keluarga.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bodebek Hari Ini Kamis 14 Desember 2023. Potensi Hujan Ringan hingga Berawan
"Ngakunya udah sertifikat tak ngerti saya juga, kan itu tanah belum dijual ya kok bisa disertipikatin itu gimana tak ngerti," katanya.
Usut punya usut, ternyata di lokasi tersebut memang sejak lama direncanakan untuk pembangunan sebuah perumahan, oleh PT Ab.
Pembebasan lahan pun sudah dilakukan untuk beberapa lokasi, termasuk milik H. Soleman.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning Hari Ini Kamis 14 Desember 2023. Potensi Hujan Ringan dan Berawan
Namun kata Suwarni, yang telah dijual bukanlah lokasi yang saat ini terkena gusur paksa.
"Yang belakang, itu dijualnya udah lama tahun 2012 atas nama PT yang sama," tegasnya.
Suwarni bersama pihak keluarga pun merasa dizalimi, atas apa yang terjadi kepada mereka.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Priangan Timur Hari Ini Kamis 14 Desember 2023. Potensi Hujan Ringan hingga Berawan
Padahal katanya, mereka telah bertahan dengan tanah mereka itu, jauh sebelum wilayah tempat tinggal mereka ramai seperti saat ini.
"Dulu tak seramsi ini. Lampung banget, tani kitamah asli tani di situ. Pengen kembali daja gitu saya pokonya minta keadilan, pokonya tak ada niat ngejual," tegasnya.
Sementara terkait pengakuan keluarga pemilik sawah tersebut, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengembang PT Ab.***(Adt)
