Waspada! Kasus Cacar Monyet Melonjak, Kenali Penyebab dan Gejalanya

- 31 Oktober 2023, 12:45 WIB
Kemenkes menyiapkan 1.000 dosis dengan dua dosis vaksin per orang secara bertahap. Vaksin diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu.
Kemenkes menyiapkan 1.000 dosis dengan dua dosis vaksin per orang secara bertahap. Vaksin diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu. /indonesia.go.id/IST

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada monyet penelitian di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1958. Penyakit ini kemudian menular ke manusia pada tahun 1970 di Kongo dan Sudan. Penyakit cacar monyet menyebar melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus.

Wabah cacar monyet telah muncul di beberapa negara Afrika dan bahkan di Amerika Serikat pada tahun 2003. Di Indonesia, kasus pertama cacar monyet dilaporkan pada Agustus 2022 di Jakarta.

Gejala cacar monyet mirip dengan penyakit lain, termasuk demam, batuk, pilek, ruam pada kulit, sakit kepala, dan kelemahan. Gejala awal ini seringkali mirip dengan flu atau cacar manusia. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini dan mencari perawatan medis jika mengalami gejala.

Baca Juga: Simak Selengkapnya 7 Arahan Presiden Jokowi untuk Para Penjabat Kepala Daerah

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang menular melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi, serta kontak dengan cairan tubuh manusia atau hewan yang terinfeksi. Meskipun sebagian besar kasus melibatkan homoseksual, penyakit ini dapat menginfeksi siapa saja.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan upaya pengurangan risiko penularan ke kelompok rentan lainnya, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk mengatasi wabah cacar monyet dan melindungi kesehatan publik. Pendidikan dan kesadaran tentang risiko dan pencegahan cacar monyet harus ditingkatkan.

Baca Juga: Perjalanan Ketangguhan dan Kesuksesan Menuju Indonesia Maju

Pemerintah juga perlu memiliki kebijakan dan regulasi yang kuat terkait dengan perlindungan primata liar dan pengendalian penyakit ini. Kerja sama internasional juga penting untuk mengawasi dan mengendalikan penyebaran cacar monyet yang dapat melintasi batas negara.

Kesiapsiagaan dalam menghadapi wabah cacar monyet juga menjadi hal yang krusial, termasuk dalam aspek diagnostik, perawatan, dan pengendalian penyebaran. Mengingat cacar monyet dapat menular melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, perlindungan terhadap primata liar dan ekosistem mereka juga harus menjadi prioritas.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah