PDIP Dibuang Paslon Sumbar demi Antisipasi Suara Dukungan, Pengamat: Buang Waktu Jadi Bulan-bulanan

- 6 September 2020, 07:00 WIB
Mulyadi (tengah) diusung empat Parpol ke Pilkada Sumbar 2020, Rabu 2 Agustus 2020. (***)
Mulyadi (tengah) diusung empat Parpol ke Pilkada Sumbar 2020, Rabu 2 Agustus 2020. (***) /

PR CIREBON - Keputusan pasangan calon Mulyadi dan Ali Mukhni yang mengembalikan dukungan PDIP dalam Pilkada Sumatera Barat, terbilang nekad.

Namun rupanya, langkah ini dinilai wajar dan tepat untuk mengantisipasi hilangnya dukungan masyarakat Sumatera Barat akibat pernyataan kontroversial Puan Maharani.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut alasan pengembalian surat dukungan PDIP itu sudah jelas, empati masyarakat Sumbar bakal susah diraih dengan pernyataan Puan yang membuat marah Minang Raya.

Baca Juga: Polemik Puan Maharani Merembet Bak Lintasan Api, PKB Balik Badan dari PDIP di Pilkada Sumbar

Artinya, kehadiran PDIP hanya akan merugikan mereka untuk melangkah menang dalam kontestasi Pilkada Sumbar.

"Saya pikir Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan dukungan karena statement Puan jelas tidak menguntungkan pasangan ini. Bagaimana caranya mau mengambil empati, meminta dukungan rakyat Sumbar, sementara komentar Puan membuat orang Minang marah," ungkap Pangi dalam pernyataan pada Sabtu, 05 September 2020.

Meskipun Pangi pun mengakui pengembalian surat dukungan akan memiliki kesan tidak etis, tetapi Mulyadi dan Ali Muhkni memilih risiko tersebut ketimbang kehilangan dukungan masyarakat.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Harian Pecah Rekor, Positif Covid-19 di India Kini Sentuh Angka 4 Juta Kasus

Ibaratnya, mereka maju untuk menang, bukan untuk menjadi bulan-bulanan yang dapat dijatuhkan setiap saat dengan gorengan isu itu, sekaligus hanya membuang waktu dan energi secara percuma.

"Kalau PDIP tetap dipertahankan berada dalam koalisi Mulyadi-Ali Mukhni, jelas tidak menguntungkan. Pasangan ini akan menjadi bulan-bulanan, dan bakal akan terus di-downgrade. Lawan akan terus menggoreng isu ini. Tentu saja pasangan ini enggak mau menghabiskan energi untuk hal-hal tersebut," jelas Pangi, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Bahkan, keputusan pasangan Mulyadi dan Ali Mukhni untuk mengembalikan surat dukungan tersebut tentu telah melalui pertimbangan yang matang.

Baca Juga: Asal Cover Lagu Bisa Dijerat Hukum hingga 10 Tahun dan Denda Milyaran Jika Mengabaikan Hal Ini

Pertimbangan antara sentimen marah masyarakat Minang dengan total kursi PDIP dan ulah Puan Maharani sebagai petinggi PDIP.

"Karena setelah mereka mencermati dan mengamati sentimen orang Minang yang sangat marah. Tidak mungkin mempertahankan PDIP, sudahlah enggak punya kursi di Sumbar, berulah pula petingginya," pungkas Pangi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah