Mahfud MD Dicap Kompor Meleduk, Poyuono: Bukan Bangun Kepercayaan, Malah Buat Takut Masyarakat

- 1 September 2020, 06:00 WIB
Mahfud MD
Mahfud MD /Antaranews.com

PR CIREBON - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyerang Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan kritikkan keras terkait kehadirannya saat menghadiri acara temu seniman di Yogyakarta pada Sabtu, 29 Agustus 2020 lalu.

Pernyataan Mahfud yang memprediksikan 99,9 persen Indonesia akan mengalami resesi pada bulan depan, jelas mmebuat Arief sangat kesal.

Untuk itu, Arief menyebut Mahfud sebagai menteri yang tidak mempunyai kompetensi di bidang ekonomi dengan justru menakut-nakuti dunia usaha, serupa kompor meleduk.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Vaksin Sinovac Sengaja Dibuat untuk Buat Mandul dan Kurangi Penduduk Bumi

”Ini menteri yang tidak kompeten ngomong perekonomian. Kok malah jadi kompor meleduk menakut-nakuti masyarakat dan pelaku usaha. Piye iki Kang Mas Jokowi? Bukannya membangun trust di masyarakat dan percaya diri di saat pandemi covid-19,” ucap Arief dalam keterangannya pada Senin, 30 Agustus 2020.

Lebih lanjut, Arief menerangkan bahwa resesi ekonomi dalam teorinya hanya sekedar hitungan statistik yang disajikan oleh BPS, tetapi faktanya angka pertumbuhan ekonomi itu minus dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.

“Resesi ekonomi yang dimaksud itu sebenarnya bukan sebuah fakta yang riil bahwa ekonomi negara itu mengalami kesulitan,” jelas Arief, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Soal Sertifikat Halal Vaksin Covid-19, Permintaan Maruf Amin Buat Netizen Terbelah Dua

Apalagi menurutnya, sekitar 56,7 persen kegiatan underground ekonomi atau sektor informalnya tidak terhitung oleh BPS saat melakukan survei untuk menghitung produk domestik Bruto (PDB).

Dengan demikian, masih banyak indikator sisi konsumsi masyarakat yang jadi faktor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi tidak terhitung secara akurat terutama konsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor informal dan kegiatan underground ekonomi di Indonesia.

Salah satunya adalah produksi makser yang banyak digalakkan pelaku industri rumahan saat ini.

Baca Juga: Kinerja Presiden Jokowi Kembali Dipuji Gerindra, Poyouno: Hanya Tinggal Rampingkan Kabinet Gemuk

“Contoh saja BPS tidak pernah menghitung masker sebagai APD yang diproduksi oleh UKM atau informal yang mana saat Covid-19, mayoritas masyarakat banyak menggunakan masker yang diproduksi oleh industri rumahan dibandingkan yang diproduksi pabrik,” jelasnya.

Atas sebab itu, ia kembali mengingatkan para pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju jangan malah menimbulkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat dan kalangan pelaku usaha.

“Jadi tolong menteri-menteri Jokowi jangan bikin gaduh terkait keadaan ekonomi nasional. Kerja saja percepat semua program penyelamatan ekonomi nasional. Jangan malah menakuti masyarakat dengan data-data yang tidak benar,” tandas Arief bernada permohonan tegas.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x