PR CIREBON - Beredar kabar dalam media sosial Twitter @99freemind yang membagikan cuitan klaim bahwa perusahaan multinasional produsen farmasi GlaxoSmithKline sengaja membuat vaksin Covid-19 yang dapat menyebabkan kemandulan buat penduduk bumi.
Narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:
“Dugaan orang dalam GSK melaporkan bahwa terdapat agen sterilisasi dalam virus Covid-19 yang dapat menyebabkan kemandulan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pasangan seksual orang yang disuntik. Butuh waktu lebih lama bagi saya untuk menemukan bukti bahwa WHO memasukkan HcG dalam vaksin Tetanus tetapi ini dia. Simpan itu. #VaccineTruth #WHO #PopulationReduction #EUGENICS” demikian bunyi narasi yang beredar tersebut
Baca Juga: PDIP Cerdik Olah Pengganti Risma di Pilkada, Hasto: Kami Tak Ingin Surabaya Salah Pengelolaan
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari Turn Back Hoax, ditemukan fakta berbeda yang membantah klaim menyesatkan tersebut.
Faktanya, GSK tidak mengembangkan vaksin untuk Covid-19 melainkan menawarkan teknologi kepada para peneliti mitra yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin.
Hal ini disampaikan Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindrachuk.
Baca Juga: Deklarator KAMI Punya Reputasi Terhormat, Fadli Zon: Mereka Mewakafkan Diri Jadi Juru Bicara Rakyat
Dengan gamblang, ia mengatakan belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung.
Bahkan, klaim narasi menyesatkan itu tersebar dalam media sosial Facebook Lintas Masa I, unggahan dengan klaim narasi serupa yang menyebut Vaksin Sinovac punya efek samping buat orang mandul.