Network
PR CIREBON - Pernyataan Wakil Presiden Maruf Amin terkait vaksin Covid-19 Sinovac harus bersertifikat halal, ternyata membuat netizen Indonesia terbelah menjadi dua. Namun bila menilik fungsinya, sertifikasi halal juga diperlukan sebagai antisipasi kemungkinan vaksin yang bakal diproduksi untuk diekspor.
Untuk itu, Maruf Amin meminta PT Bio Farma (Persero) mengurus sertifikasi halal untuk vaksin Covid-19 yang tengah dikerjakan, apalagi Indonesia sudah memiliki undang-undang yang mengatur bahwa seluruh produk farmasi wajib memiliki sertifikasi halal.
Baca Juga: PDIP Cerdik Olah Pengganti Risma di Pilkada, Hasto: Kami Tak Ingin Surabaya Salah Pengelolaan
"Sertifikasi halal untuk memperoleh kepercayaan masyarakat dan karena mayoritas di Indonesia umat Islam," ungkap Ma'ruf, beberapa waktu lalu, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.
Maka sontak saja, Netizen terbelah menyikapi permintaan sertifikasi halal oleh Wapres, seperti ada yang merasa sertfikasi perlu dan ada yang merasa tidak butuh.
"Nunggu sertifikasi (halal) keburu banyak nakes (tenaga kesehatan) gugur dalam tugas," ujar akun @PurworOjek.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ahok Tak Dicopot dari Pertamina karena RI Ada Kepentingan dengan Tiongkok ?
Sedangkan pengguna Twitter @HapnyAndryanti mengatakan bahwa yang dibutuhkan warga saat ini adalah hidup sehat tanpa corona. Dia khawatir, selama menunggu pengurusan sertifikasi halal yang memerlukan waktu lama akan tambah banyak korban akibat virus corona.
Artinya, menurut @HapnyAndryanti saat ini, paling penting adalah masyarakat Indonesia bisa hidup normal seperti sediakala.
"Ini wapres apa masih ketua MUI sih? Kok masih mengurus sertifikat halal?" cuitnya.
