PIKIRAN RAKYAT - Seorang pengguna Facebook mengunggah sebuah gambar yang seolah tangkapan layar dari artikel dalam salah satu pemberitaan nasional yang membawa nama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Secara detail, Maruf Amin diklaim menyatakan rakyat yang tidak mau bayar iuran kenaikan BPJS akan mendapat dosa yang tidak terampuni selama tiga Turunan.
Narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:
Baca Juga: Dubes Tiongkok untuk Israel Ditemukan Tak Bernyawa di Kediamannya
“Ora urusan ora urunan ora due duit,, Sakarepmu”
Namun, kalimat di atas bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia terlihat sebagai berikut:
“Tidak mau ikut campur tidak mau iuran tidak punya duit. Terserah kamu.”
Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoax dan Antara News, tidak ditemukan artikel dengan judul dan penjelasan yang membawa isu kenaikan BPJS dalam situs pemberitaan nasional tersebut.
Baca Juga: Terinjak Warga saat Cari Burung, Temuan Kerangka Manusia Tanpa Identitas Buat Geger Warga Bekasi
Secara pasti, klaim bahwa ada artikel berjudul “Wapres Rakyat Yang Tidak Mau Bayar Iuran Kenaikan BPJS Dosanya 3 Turunan Tidak Diampuni” adalah klaim yang salah.
Adapun judul artikel tersebut merupakan judul yang telah mengalami proses suntingan atau manipulasi.
Dua judul asli yang ditemukan dalam penelusuran adalah “Wapres Maruf Amin: Negara berpenduduk mayoritas Islam susah majunya” dan “Wapres: Konservatisme buat negara berpenduduk Islam sulit berkembang”.
Baca Juga: Buntut Demo Emak-emak di Kedai Copi, Satpol PP Kota Cirebon Ambil Langkah Penyelidikan
Penelusuran pun berlanjut pada pernyataan Wapres Maruf Amin negara berpenduduk mayoritas islam susah maju dengan mengunjungi situs Antara News yang menjadi sumber klaim.
Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, sebagian besar negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam sulit berkembang dan mengalami ketertinggalan di bidang ekonomi karena masih konservatif.
Dalam arti lain, keseluruhan artikel tersebut tidak ditemukan pernyataan Ma’ruf Amin negara berpenduduk mayoritas Islam susah majunya.
Baca Juga: Ratusan Anak Terindikasi Penyakit Kawasaki di Eropa, WHO Investigasi Hubungannya dengan Covid-19
Dengan demikian, narasi yang beredar dengan membawa nama Wapres Ma'ruf Amin dan kenaikan BPJS sudah dapat dipastikan tidak benar. Untuk itu, narasi dengan klaim seperti itu termasuk dalam kategori Konten yang Dimanipulasi atau Manipulated Content.***