"Jumlah tersebut tentunya memberikan dampak besar bagi perekonomian dan kemajuan di kawasan ASEAN," sambungnya.
Tujuan utama dari adanya dua dokumen ini adalah untuk melindungi mereka dan keluarga mereka dalam situasi krisis. Karenanya kemudian mendorong ASEAN menyusun pedoman tersebut.
Baca Juga: Finlandia vs Denmark: Prediksi Skor dan Susunan Pemain
"Pedoman ini diperlukan untuk memperkuat ketahanan pekerja migran dan keluarganya dalam konteks kesiapsiagaan dari kondisi krisis, baik itu berupa respons maupun pemulihan dari krisis," kata Menaker.
Sementara itu, Guidance Document of the ASEAN Declaration on Promoting Competitiveness, Resilience, and Agility of Workers for Future of Work antara lain meliputi harmonisasi dan pengakuan keterampilan, produktivitas tenaga kerja, pengembangan bisnis dan kewirausahaan pemuda, dan hubungan industrial.
Panduan tersebut juga mencakup pelindungan sosial, layanan ketenagakerjaan publik dan kebijakan pasar tenaga kerja yang adaptif, pemanfaatan Internet of Things (IoT), serta peningkatan pertukaran pengetahuan dan penguatan kemitraan ASEAN.
"Panduan ini adalah konsep transisi yang adil, yang mendukung peralihan menuju perekonomian yang berkelanjutan dan adil dalam menghadapi dinamika tantangan ketenagakerjaan seperti dampak pandemi dan digitalisasi," pungkasnya.***