Presiden Jokowi Salah Pakai Diksi dengan Sebut 'Bajak' Berulangkali, Pakar: Tak Sesuai Konteks

- 15 Agustus 2020, 14:15 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020.
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020. //Twitter- @jokowi

PR CIREBON - Pidato laporan tahunan yang disampaikan Presiden Joko Widodo mengundang perhatian Pakar Bahasa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Dadang Sunendar.

Pasalnya, ia menilai penggunaan pilihan kata (diksi) "bajak" kurang tepat dalam pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dalam rangka HUT ke-75 RI tersebut

"Menurut saya penggunaan kata 'bajak' kurang tepat dengan penggunaan kalimat itu, karena kata krisis secara semantik sudah jelas dan tidak perlu diberi makna lain lagi," ujar Dadang di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Sabtu, 15 Agustus 2020.

Baca Juga: Gagah jadi Tentara, Sungjae BTOB Terciduk di Acara Peringatan Hari Pembebasan Nasional ke-75 Korea

Bahkan dia menambahkan Presiden seharusnya punya pilihan-pilihan kata untuk konteks itu, seperti dengan menggunakan kalimat 'saatnya kita memanfaatkan momentum krisis' atau 'saatnya kita gunakan momentum krisis".

Lebih lanjut, Dadang merujuk penilaiannya pada kata "bajak" dalam KBBI merupakan makna kedua yang berarti mengambil alih secara paksa.

Sedangkan, kata 'krisis' adalah keadaan berbahaya, keadaan genting atau suasana yang suram dalam berbagai konteks.

Baca Juga: Pengungkapan Kasus Djoko Tjandra, Bareskrim Polri Sepakat Membagi Kasus Menjadi Tiga Klaster

Lebih dari itu, Presiden RI Joko Widodo empat kali menyerukan kalimat "membajak momentum krisis" saat menyampaikan pidato dalam sidang istimewa tersebut.

Sebagai informasi, Presiden menyebutkan empat kali kalimat "bajak momentum krisis".

Tepatnya, ini dimulai saat Presiden Jokowi menyampaikan saat ini sebagai momentum membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.

 

Pada saat itu lah, Presiden Jokowi menyerukan untuk membajak momentum krisis.

Kemudian selanjutnya pada pertengahan pidatonya, Kepala Negara kembali menekankan kalimat 'membajak momentum krisis' seraya mengingatkan agar semua pihak tidak membiarkan krisis yang terjadi membuahkan kemunduran.

Masih berlanjut, Presiden Jokowi kembali menyematkan kalimat 'membajak momentum krisis' saat mengapresiasi dukungan dan kerja cepat yang diberikan pimpinan dan anggota lembaga-lembaga negara yang melakukan langkah-langkah luar biasa dalam menangani krisis.

Baca Juga: Amankah Menggunakan Tukang Pijat di Masa New Normal? Simak Penjelasan Ahli

Hingga akhirnya, Presiden menyematkan kalimat "membajak momentum krisis" saat mengajak semua elemen bangsa melakukan lompatan besar untuk kemajuan bangsa yang signifikan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x