“Ya memang berlawanan dalam politik, berbeda dalam politik, namun hal itu bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara,” ungkap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, penganugerahan Tanda Kehormatan terhadap Fahri dan Fadli merupakan cerminan negara demokrasi.
Baca Juga: Tol Padaleunyi Terendam Banjir hingga Macet Parah, Proyek Kereta Cepat Diduga Menjadi Penyebab
“Ya inilah yang namanya negara demokrasi, jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon. Inilah Indonesia,” tandas Jokowi.
Selain Fahri dan Fadli, tokoh lain yang menerima tanda kehormatan antara lain, Mantan Kepala Pelaksana Harian BNN, Komjen Achwilutan mewakili satu orang lainnya menerima Tanda Jasa Medali Kepeloporan, mantan Ketua DPD Oesman Sapta Odang mendapat Bintang Mahaputra Utama, mantan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali mendapat Bintang Mahaputra Utama.
Kemudian Mantan Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie mendapat Bintang Penegak Demokrasi Utama, Ketua Ombudsman Amzulian Rifai mewakili delapan orang lainnya mendapat Bintang Tanda Utama.
Baca Juga: Tol Padaleunyi Terendam Banjir hingga Macet Parah, Proyek Kereta Cepat Diduga Menjadi Penyebab
Tak hanya diberikan kepada orang-orang yang berjasa terhadap pemerintahan, tanda kehormatan juga diberikan kepada tenaga medis yang meninggal dunia setelah berjuang melawan virus corona di garda depan.
Mereka antara lain almarhum dr. Bartholomeus Bayu Satrio yang mewakili sembilan orang lainnya dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama serta mantan Kepala Departemen Perawat RS Marinir Cilandak almarhum Letkol Laut (Purn) Mulatsih Widji Astuti yang mewakili mewakili 21 orang lainnya mendapat Bintang Jasa Nararya.***