Baca Juga: Setujui Ada Unsur Pencemaran Nama Baik IDI, Saksi Ahli Buat Jerinx SID Resmi Ditahan Polda Bali
Namun begitu, niat baik untuk menghemat biaya logistik di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera masih memiliki hambatan karena belum ada izin pengoperasian Kapal Ro-Ro tersebut.
"Menurut perhitungan kami setelah kami mengadakan pembicaraan dengan operator pelayaran dimaksud, penghematan yang bisa kami dapatkan selaku perusahaan logistik dengan kehadiran kapal Ro-Ro dari Pelabuhan Merak Mas ke Pelabuhan Panjang kurang lebih sekitar Rp 500 ribu/truk," papar Sugeng.
Adapun Sugeng tak sungkan merinci, asumsi truk menyeberang dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera diperkirakan sebanyak 3500 hingga 4000 truk per hari, dengan menghemat Rp 572.750
Baca Juga: Bali Bersiap Miliki Kereta Api Tanpa Rel, Mudahkan Wisatawan dari Bandara Ngurah Rai ke Sanur
Sehingga akhirnya, penghematan biaya logistik nasional akan mencapai Rp 2.291.000.000 (Dua milyar dua ratus sembilan puluh satu juta rupiah) perhari atau dengan total sebesar Rp 836.215.000.000,- (Delapan ratus tiga puluh enam milyar dua ratus lima belas juta rupiah) pertahun.
Dengan demikian, Sugeng berharap Presiden Jokowi mau segera memerintahkan Menteri Perhubungan untuk merealisasikan program tersebut, sehingga akan lebih efisien secara nasional.
"Dengan ini kami memohon kepada Bapak Presiden agar meminta Bapak Menteri Perhubungan RI untuk bisa segera merealisasikan program pelayaran dari Pelabuhan Merak Mas ke Pelabuhan Panjang sehingga perusahaan logistik nasional lebih dapat bersaing secara efisien dan akan berdampak terhadap penurunan biaya logistik nasional khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera," tandas Sugeng.***