Imbau Masyarakat Kritis Terima Informasi Covid-19, IDI: Belum Jelas Meski Disampaikan Publik FIgur

- 3 Agustus 2020, 19:49 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

PR CIREBON - Selama pandemi Covid-19, banyak sekali informasi hoaks atau misinformasi mengenai virus corona yang bertebaran di media sosial hingga menimbulkan polemik dan dikaitkan dengan konspirasi.

PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat agar tetap kritis dalam menerima informasi yang belum jelas tentang Covid-19, sekalipun disampaikan oleh seorang publik figur yang memiliki pengaruh.

"Masyarakat agar tetap kritis dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sekalipun itu disampaikan oleh publik figur," kata Humas PB IDI dr Abdul Halik Malik saat dihubungi di Jakarta, Senin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Revisi UU dan Peralihan Pegawai Jadi ASN Bentuk Pelemahan KPK, Novel Baswedan: Kemenangan Oligarki?

Ia menyarankan agar masyarakat selalu memastikan untuk mendapat keterangan lain atau mengecek kembali kebenaran akan informasi pada sumber-sumber informasi yang kredibel dan terpercaya.

Menurutnya, komunikasi publik yang kredibel dan terpercaya sangat penting untuk mencegah terjadinya infodemi di tengah pandemi.

Infodemi di sini adalah penyebaran informasi yang tidak benar secara cepat ke banyak orang dan dapat menyebabkan pandemi Covid-19 bertambah buruk.

 

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jokowi Akui Gagal sebagai Presiden dan Serahkan Jabatan ke Prabowo? Ini Faktanya

"Literasi informasi yg baik diperlukan di tengah maraknya misinformasi dan informasi yg tidak jelas agar tidak membingungkan masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan kegiatan sosialisasi dan edukasi seputar Covid-19 dan penanganannya perlu terus disampaikan oleh pemerintah dan para pihak dengan merujuk pada pedoman standar atau protokol kesehatan yang sudah ada.

"Mari bersama-sama menggunakan pedoman standar untuk penanganan Covid-19 dan mencegah penularannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ada," kata Halik.

Baca Juga: Jadi yang Pertama dan Terpanjang, Tiongkok Bangun Terowongan Kereta Api Bawah Laut Sepanjang 16,2 Km

Sebelumnya Halik menyampaikan bahwa seseorang bernama Hadi Pranoto yang tampil dalam video di kanal YouTube Anji dan mengklaim telah memiliki obat Covid-19 ternyata tidak terdaftar dalam database PB Ikatan Dokter Indonesia.

PB IDI hingga saat ini masih menelusuri data mengenai seseorang yang disebut sebagai profesor dan ahli mikrobiologi di kanal YouTube milik Anji.

Video tersebut menuai kontroversi karena klaim seseorang yang disebut-sebut bergelar profesor dan mengklaim dirinya ahli mikrobiologi.

Pernyataan Hadi Pranoto dinilai kontroversial karena mengklaim telah menemukan obat Covid-19 yang sudah memberikan kesembuhan ribuan pasien di Indonesia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x