Terkait Pelecehan Seksual 'Fetish Kain Jarik', Unair Siap Audiensi dengan Keluarga 'Gilang Bungkus'

- 3 Agustus 2020, 06:53 WIB
Korban yang dililit kain jarik dengan modus fetish seksual.
Korban yang dililit kain jarik dengan modus fetish seksual. /Twitter @m_fikris

PR CIREBON - Beberapa waktu lalu, media sosial digegerkan dengan dugaan kasus pelecehan seksual 'fetish kain jarik' yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), 'Gilang Bungkus'.

Terkait hal tersebut, Unair akan membuka opsi untuk audiensi dengan Gilang yang merupakan mahasiswa Unair angkatan 2015 jurusan Fakultas Ilmu Budaya, atau dengan pihak keluarga yang mewakili.

“Sementara pihak Dekanat akan lakukan audiensi dengan mahasiswa yang bersangkutan atau keluarga yang mewakili," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo, Minggu, 2 Agustus 2020 dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Dituding Berselingkuh, Seorang Istri Manggul Suami di Pundak dan Diarak Warga hingga Ditertawakan

Suko mengatakan, hingga saat ini Unair belum mengambil keputusan apapun terhadap Gilang, karena belum dapat dihubungi.

Namun, Suko berharap audiensi ini bisa menghasilkan keputusan yang lebih tegas.

“Semoga minggu depan sudah ada langkah yang bisa diambil," kata Suko.

Baca Juga: Sukses Rekomendasikan Gibran, Pengamat: Bobby Nasution Bakal Tuai Hal Serupa dari Ketua DPP PDIP

Unair telah membuka pusat bantuan untuk menampung laporan dari para korban 'Gilang Bungkus'.

Hingga hari ini, setidaknya ada 15 aduan yang didapat oleh help center yang disediakan oleh Unair.

Suko sebelumnya menegaskan akan melakukan tindakan tegas dan tidak akan melindungi yang bersangkutan.

Baca Juga: Andil Presiden Jokowi Buka Peluang Bobby Nasution, Pengamat: Bisa Kalah Kalau Jalan Sendiri

"Kami secara tegas tidak akan melindungi kesalahan dan akan terus melakukan investigasi. Tentunya akan memberikan sanksi paling tegas karena hal itu merupakan tindakan melanggar disiplin moral mahasiswa," ucap Suko.

Kasus Gilang Bungkus ramai dibicarakan ketika seorang yang diduga menjadi korban angkat bicara melalui Twitter, menceritakan ihwal dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Berdasarkan cerita korban, pelaku menggunakan modus tugas penelitian terhadap korbannya.

Gilang Bungkus memanipulasi dan memaksa korban untuk membungkus seluruh badan dengan kain jarik atau selendang batik dengan dalih mencari reaksi emosional orang saat dibungkus.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah