Sementara itu, Muhammad Ali Naharussurur mendapatkan suara sebanyak 1,6 persen, Bagyo Wahyono 0,7 persen, dan Muhammad Fajri 0,2 persen.
"Survei pada bulan Juni 2020 kondisinya sudah berbalik. Elektabilitas Gibran sudah menyalip Achmad Purnomo. Gibran naik 8 persen, sedangkan Achmad Purnomo turun 13,5 persen dari Desember 2019.
"Kondisi ini disebabkan selain Gibran dan timnya intensif sosialisasi, salah satu faktor signifikan karena pada bulan Mei Achmad Purnomo menyatakan mundur dari pencalonan", paparnya.
Baca Juga: Mendikbud Minta Maaf Polemik POP, NU: Mas Menteri Bukan Salah ke Kami, Tapi ke Dunia Pendidikan
Menurutnya, elektabilitas Gibran berada di puncak ketika diuji dalam pertanyaan spontan/terbuka (Top of Mind) tentang siapa calon walikota Surakarta atau Solo yang akan dipilih jika pilkada dilakukan pada saat ini.
Hasil survei menunjukkan, elektabilitas Gibran Rakabuming Raka 23,7 persen, Achmad Purnomo 15,5 persen, Fx Rudyatmo 1,9 persen, Muhammad Ali N 0,7 persen, Teguh Prakosa 0,7 persen, dan BRA putri Wulansari 0,2 persen.
Sedangkan yang menjawab tidak akan memilih (golput) 0,7 persen, Rahasia 3,2 persen dan yang menjawab belum ada calon yang dipilih 53,4 persen.
Survei menunjukkan elektabiltas Gibran mencapai 49,5 persen, Muhammad Ali Naharussurur 3,3 persen, dan Bagyo Wahyono 1,2 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan atau menyatakan rahasia 46,0 persen. ***(Redaksi WE Online)