Gibran jadi Cawalkot Solo Tuai Polemik, Pengamat: Jangan Anggap Lawan Kotak Kosong Pasti Menang

- 20 Juli 2020, 11:04 WIB
ACHMAD Purnomo (kiri) dan Gibran Rakabuming (kanan).*
ACHMAD Purnomo (kiri) dan Gibran Rakabuming (kanan).* //RRI

PR CIREBON - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi mengusung putra dari Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi calon wali Kota Solo 2020.

Namun, majunya Gibran menjadi calon wali Kota Solo justru menuai banyak polemik hingga disebut sebagai ajang barter politik yang dilakukan PDIP yang sengaja ingin memasukan orang ke dalam BUMN.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi mengatakan, calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hanya dapat dikalahkan oleh lekecewaan masyarakat Solo.

Baca Juga: Sudah Resmi Dicopot Jabatan, Brigjen Prasetijo Utomo Belum Hadapi Sidang Etik Propam Mabes Polri

Ari menanggapi potensi putra Presiden Joko Widodo melawan kotak kosong, lantaran hampir semua partai mendukung terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Jangan menganggap lawan kotak kosong pasti menang. Ada kejadian di Makassar justru kotak kosong yang menang, karena kekecewaan masyarakat bisa tersalurkan dari kehadiran kotak kosong," kata Ari saat berbincang dengan RRI PRO 3 di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Diketahui, kemenangan kotak kosong pernah terjadi pada pemilihan Wali Kota Makassar pada pertengahan tahun 2018. Suara kotak kosong menekuk suara koalisi parpol.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Sempat Terkendala, Polisi Temukan Fakta Baru dan Segera Ungkap Pelaku

Awal munculnya kotak kosong di Makassar setelah Mahkamah Agung (MA) mencoret pasangan Mohammad Ramdhan Danny Pomanto dan Indira Mulyasari (DIAmi) dari bursa Pilwalkot Makassar.

Berdasarkan putusan tersebut, Pilwalkot Makassar akhirnya diikuti oleh pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

"Kalau kita bicara soal Solo, ini kan sebuah pencideraan bahwa apa yang diusulkan dari bawah tiba-tiba dirubah dengan putusan atas," terang Ari.

Baca Juga: Bak Ejek Hukum Indonesia, Beredar Foto Selfie Djoko Tjandra dengan Petinggi Polri di Kalimantan

Meski begitu, Ari menyampaikan, sukses atau tidaknya Gibran dalam mengarungi Pilwalkot Solo tergantung kepiawaian dirinya dalam kerja di bidang politik.

"Kembali lagi soal menang atau tidak, kembali kerja-kerja politik dari Gibran, apakah bisa diterima masyarakat Solo atau tidak," ujarnya.

Ia kemudian mengungkapkan yang menjadi kekhwatirannya adalah, menang atau tidaknya Gibran akan menjadi pelajaran tersendiri bagi PDIP.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Kompleks dan Terencana, Pakar Hukum: Tidak Ada Kejahatan yang Rapi

Sebelumnya, putra Presiden Joko Widodo mendapatkan rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon wali kota Solo.

Putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebetulnya mempunyai pesaing dalam memperebutkan rekomendasi partai untuk maju Pilkada Solo.

Pesaing Gibran adalah Achmad Purnomo yang merupakan Wakil Wali Kota Solo sekarang. Namun langkah Achmad untuk menjadi orang nomor satu di Kota Solo, tempat Presiden Jokowi pernah menjabat wali kota itu kandas.

PDIP lebih memilih Putra Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo 2020.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah