PR CIREBON - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengaku penyidik kepolisian sempat kesulitan untuk mengungkap kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo.
Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya saksi yang dilibatkan hingga kesulitan untuk memeriksa CCTV, padahal sudah 10 hari berlalu sejak jenazah Yodi Prabowo ditemukan tewas.
Namun, Yusri mengungkapkan, ada titik terang dalam pengungkapan kasus ini melalui sidik jari terduga pelaku pembunuh Yodi Prabowo.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Kompleks dan Terencana, Pakar Hukum: Tidak Ada Kejahatan yang Rapi
Sidik jari terduga pelaku tersebut menempel di sebuah pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa Yodi Prabowo.
Yusri menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil Laboratorium Forensik (Labfor) untuk membaca sidik jari tersebut sehingga kasus tersebut bisa segera terungkap.
"Labfor terus mencari (petunjuk). Tapi Insya Allah ada titik terang untuk sidik jarinya, tetapi kami akan pastikan lagi ketika labfor sudah bisa memastikan itu sidik jari siapa baru bisa kita sampaikan," kata Yusri, Minggu, 19 Juli 2020, seperti dilaporkan Galamedia.
Baca Juga: Gempa Bumi Berskala Besar Intai Kalimantan, Warga Borneo Waspadai Pergeseran Sesar Mangkulihat
Ia pun mengungkapkan sejumlah kendala penyidik untuk mengungkap kasus pembunuhan Yodi. Salah satu kendalanya yakni, karena jasad Yodi ditemukan setelah sekira tiga hari dibunuh.