"Ya, bagaimana. Pak Jokowi hanya mengatakan itu keputusan DPP, begitu,” lugas Purnomo.
Lebih dari itu, Purnomo menyebut rekomendasi terhadap Gibran sudah diduga karena lawan politiknya adalah putra Presiden, sehingga pria 71 tahun itu pun sudah pasrah dan berniat mengakhiri perjuangannya.
Baca Juga: Teguh Prakosa Sempat Tolak Gibran di Pilkada Solo 2020, Purnomo: Ada Pesan 'Titipan' dari Pak Jokowi
"Sejak awal kan saya sudah menyampaikan. Mas Gibran kan anak Presiden Jokowi. Sudah bisa diduga dan tidak kaget," tutur Purnomo.
Namun demikian, Purnomo enggan menduga apa saja pertimbangan DPP menjatuhkan pilihan pada Gibran. Hanya saja, kemungkinan dua hal yang ada di pikirannya adalah soal lawan politik dan umur.
Pasalnya, secara usia Gibran memang jauh lebih muda dari dirinya yang sudah berusia kepala 7, sehingga bisa jadi membuat DPP meragukan kemampuannya.
"Lebih muda (Gibran) enerjik. Tapi saya tidak tahu alasan pasti hanya menduga-duga saja," kata Purnomo.
Baca Juga: Diduga Ada Barter Politik Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Pengamat: PDIP Ingin Masukkan Orang ke BUMN
Di sisi lain, Ketua DPC PDI-P Solo FX.Hadi Rudyatmo menyampaikan bahwa DPC memang mencalonkan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
Namun seiring berjalan, rekomendasi menjadi wewenang Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Artinya, siapapun yang mendapatkan rekomendasi partai akan dimenangkan.