Santri Aniaya Santri : Mirip Polisi Tembak Polisi, Mulanya Membohongi Keluarga Korban

- 8 September 2022, 19:11 WIB
Suasana Autopsi jenazah santri AM, korban santri aniaya santri di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim
Suasana Autopsi jenazah santri AM, korban santri aniaya santri di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim /

 

SABACIREBON-Kasus santri aniaya santri yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor,Ponrogo Jatim yang menewaskan santri AM (17) mirip dengan peristiwa polisi tembak polisi.

Kemiripannya, dalam kasus santri aniaya santri yaitu pada awalnya kasus ditutup tutupi oleh pihak pondok pesantren dengan menyebut, almarhum AM meninggal karena kelelahan.

Baca Juga: Seorang Pria Nekat Melempar Korek Api ke Sepeda Motor Yang Hendak Mengisi BBM

Saat jenazah diantarkan ke Palembang, orang tua korban mencurigai ada hal yang ganjil yang menimpa putranya dan tidak menyangka menjadi korban santri aniaya santri.

Kecurigaan karena di kain kafan yang membungkus jenazah AM, terlihat ada bercak merah, mirip darah. Setelah diperiksa, ternyata banyak bekas luka-luka mirip bekas dianiaya.

Baca Juga: Resident Evil Resmi di Batalkan oleh Netflix

Ustad dari Gontor yang turut mengantar jenaza AM, akhirnya mengakui korban meninggal akibat di aniaya santri lain.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ponorogo Ajun Komisaris Polisi Nikolas Bagas Saputra peristiwa dugaan penganiayaan terhadap santri AM itu berlangsung di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo.

Baca Juga: Masjid Kubah 99 Karya Ridwan Kamil pun Menyala

Nikolas menduga menduga ada kesalahpahaman antara korban AM dengan dua orang terduga pelaku saat berkegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu unit becak yang digunakan untuk mengangkut korban AM dan satu buah pentungan kayu.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Belum ada Pemeriksaan terhadap Tiga Kapolda yang Diisyukan Terlibat

Selain korban AM, ada dua korban dalam peristiwa  santri aniaya santri ini, namun mereka sehat dan melanjutkan pembelajaran.

Kuasa hukum keluarga korban Titis Rachmawati pada kesempatan sebelumnya mengatakan pihak keluarga mendukung penuh proses hukum yang dilakukan kepolisian untuk mengungkap pelaku tindak pidana santri aniaya santri yang menewaskan AM.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin indoVac untuk Booster di RS Hasan Sadikin

"Orang tua korban dalam kondisi baik, mereka berharap dari proses lidik ini bisa terungkap siapa saja pelakunya dan semua diproses secara hukum siapa pun itu," Titis.

Keluarga korban juga menyayangkan sikap inkonsistensi pihak Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo atas informasi yang disampaikan mengenai penyebab kematian AM.

Baca Juga: Pirage Disuguhan Cendol...

Inkonsistensi keterangan Pondok Modern Darussalam Gontor, yang pada awalnya memberi kabar kematian karena sakit, lalu mengakui ada penganiayaan.

Kasus santri aniaya santri ini mirip dengan kasus polisi tembak polisi, membohongi keluarga korban terlebih dahulu, baru mengakui setelah ketahuan.  Sampai lupa atau melupakan bahwa berbohong itu adalah perbuatan dosa. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah