Tim Khusus Bareskrim Peroleh Rekaman CCTV di TKP dan di sepanjang Jalan TKP Polisi Tembak Polisi

- 21 Juli 2022, 15:18 WIB
Penyidik memeriksa CCTV di rumah dinaa Kadiv Propam Polri di Komplek Polri Duren Tiga No. 46 RT 04/01, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 18 Juli 2022
Penyidik memeriksa CCTV di rumah dinaa Kadiv Propam Polri di Komplek Polri Duren Tiga No. 46 RT 04/01, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 18 Juli 2022 /

SABACIREBON – Kasus polisi tembak polisi makin mulai terang setelah diperolehnya rekaman CCTV di sepanjang jalan sekitar tempat kejadian perkara yang menewaskan Brigadir J di Duren Tiga  Jakarta Selatan

Kadivhumas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis 21 JUli 2022 menyebut Tim khusus Bareskrim Polri sudah mendapatkan rekaman CCTV sepanjang jalan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga: Presiden cabut 16 Izin Perkebunan Kelapa Sawit Baca Juga: Presiden cabut 16 Izin Perkebunan Kelapa Sawit

Bukti rekaman CCTV tersebut kini sedang diperiksa di laboratorium forensik (labfor) guna mengetahui konstruksi kejadian sebenarnya dalam insiden yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Jumat 8 Juli 2022.

Selain di sekitar TKP, penyidik juga mendapatkan rekaman di lokasi kejadian atau di dalam rumah tersebut. "Ada, tapi saat ini (CCTV) masih di labfor," tambahnya.

Baca Juga: Hakim Jatuhkan Hukuman pada Pria yang Sodomi Bocah sampai Meninggal

Sebelumnya, Rabu 20 JUli 2022, Polri mengumumkan telah menemukan barang bukti rekaman CCTV di sekitar TKP.

Dalam penyelidikan awal, rekaman CCTV di lokasi kejadian sempat dinyatakan tidak ditemukan dengan alasan rusak dan mati.

Baca Juga: Sebanyak 41 Desa Wisata Kabupaten Bogor Dipamerkan dalam Jambore Desa Wisata

Direktur Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi menyebut beberapa bukti baru berupa rekaman CCTV itu sedang diproses di labfor untuk dilihat rekaman gambar yang tersimpan di dalamnya.

Rekaman CCTV yang diperoleh dari beberapa sumber itu memerlukan sinkronisasi dan kalibrasi waktu untuk melihat konstruksi peristiwa yang terekam di dalamnya.

Baca Juga: Jenazah Baharuddin dalam Perut BuayaBaca Juga: Jenazah Baharuddin dalam Perut Buaya

"Kadang-kadang, ada tiga CCTV di sana, di satu titik yang sama tapi waktunya bisa berbeda-beda. Nah, tentunya ini harus melalui proses yang dijamin legalitasnya.

Jadi bukan berdasarkan apa maunya penyidik, tapi berdasarkan data dan meta data daripada CCTV itu sendiri," jelas Andi.

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah