Anda akan Nikah? Periksakan Diri sebelum Keturunan Anda Terkena Talasemia

- 11 Mei 2022, 20:08 WIB
Talasemia penyakit keturunan
Talasemia penyakit keturunan /Biro Komunikasi dan Publikasi Kemenkes RI/

SABACIREBON - Sebelum Anda memasuki jenjang pernikahan, tak ada salahnya memeriksakan diri agar keturunan Anda terhindar dari penyakit talasemia.

Talasemia sendiri adalah penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah.

Akibat yang terjadi, penderita harus melakukan transfusi darah sepanjang usianya.

Talasemia dapat diturunkan dari perkawinan antara dua orang pembawa sifat.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Riol Kota Cirebon, Lagi Pejabat ASN Ditahan Kejaksaan, Siapa Menyusul?

Seorang pembawa sifat talasemia secara kasat mata tampak sehat (tidak bergejala), hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin.

Cara mengetahui seorang talasemia dilakukan melalui pemeriksaan riwayat penyakit keluarga yang anemia.

Umpanya adakah keluarga yang pernah menjadi pasien talasemia, pucat, lemas, riwayat transfusi darah berulang, serta pemeriksaan darah hematologi dan analisa Hb.

Berdasarkan data dari Yayasan Talasemia Indonesia, terjadi peningkatan kasus talasemia yang terus menerus. Sejak tahun 2012 sebanyak 4.896 kasus hingga bulan Juni Tahun 2021 data penyandang talasemia di Indonesia sebanyak 10.973 kasus.

Baca Juga: Dia Sosok Penting, Pria Sepuh di Video Shalat Jenzah Pakai Ruku dan Sujud

Dari sisi pembiayaan, menurut data BPJS Kesehatan 2020 beban pembiayaan kesehatan sejak tahun 2014 sampai tahun 2020 terus meningkat.

Talasemia dalam pembiayaan menempati posisi ke-5 di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke yaitu 2,78 triliun tahun 2020.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, mengatakan, deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi pembawa sifat talasemia agar tidak terjadi perkawinan sesama pembawa sifat.

Secara klinis ada tiga jenis talasemia, yakni talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor/trait/pembawa sifat.

Baca Juga: Rekonstruksi Singkat Sejarah Kejahatan Marcos, Filipina Memastikan 'Bongbong' putra Marcos Jadi Presiden

Pasien talasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup (2-4 minggu sekali).

Berdasarkan hasil penelitian Eijkman tahun 2012, diperkirakan angka kelahiran bayi dengan talasemia mayor sekitar 20% atau 2.500 anak dari jumlah penduduk 240 juta.

Pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin.

Sementara pasien talasemia minor/trait/pembawa sifat secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.

Baca Juga: Britney Spears Diminta Fansnya Hentikan Unggah Foto Tanpa Busana

''Sampai saat ini talasemia belum bisa disembuhkan namun dapat dicegah kelahiran bayi Talasemia Mayor dengan cara menghindari pernikahan antarsesama pembawa sifat, atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat talasemia yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu,'' kata Elvieda di Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022.***

 



Editor: Asep S. Bakrie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x