Dinilai Bisa Tangkal Virus Corona, Petani Nanas di Riau Banjir Pesanan hingga Mencapai 55 Ribu Buah

- 17 Mei 2020, 17:20 WIB
PETANI memanen buah nanas di sentra pertanian nanas di Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Minggu, 20 Oktober 2019. Menurut petani setempat, dalam sekali panen mereka mampu memanen sebanyak 15.000 buah dengan harga jual Rp1.500-Rp5.000 per buah yang diekspor hingga ke Dubai.*
PETANI memanen buah nanas di sentra pertanian nanas di Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Minggu, 20 Oktober 2019. Menurut petani setempat, dalam sekali panen mereka mampu memanen sebanyak 15.000 buah dengan harga jual Rp1.500-Rp5.000 per buah yang diekspor hingga ke Dubai.* /ANTARA/

"Para petani masih terus menanam dan memanen nanas seperti biasa. Kami beruntung bisa ikut program budi daya ini, karena masih bisa menghasilkan meski di tengah situasi COVID-19," ujar Supriyadi.

Baca Juga: Juru Bicara Kemenhub Klarifikasi Soal Budi Karya Sumadi yang Dikabarkan Positif Covid-19 Lagi

Supriyadi menjelaskan, buah nanas yang dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Penyengat merupakan jenis Nanas Ratu.

Menurutnya, nanas memiliki rasa yang khas dan lebih tahan lama dibanding jenis nanas lain. Hal itu juga disebut Supriadi berdampak pada meningkatnya permintaan nanas dari Pulau Jawa.

Supriyadi menceritakan awalnya ia sempat ragu dengan program budi daya nanas di lahan tersebut. Ia khawatir dengan pemasaran dan perawatan nanas apalagi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Pandemi adalah Dosa Manusia, Warga Beragama di Amerika Percaya Virus Corona Merupakan Pesan Tuhan

Namun, ternyata mereka tidak berjalan sendiri, petani mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Siak dan swasta.

“Semoga budi daya nanas ini bisa terus berkembang dan mudahmudahan akan ada juga industri pengolahan nanas yang bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” kata Bupati Siak Alfedri.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x