Pandemi adalah Dosa Manusia, Warga Beragama di Amerika Percaya Virus Corona Merupakan Pesan Tuhan

- 17 Mei 2020, 03:15 WIB
ILUSTRASI bendera Amerika Serikat.*
ILUSTRASI bendera Amerika Serikat.* /CAPRI23AUTO/PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari dua pertiga warga Amerika Serikat (AS) yang beragama percaya bahwa Tuhan menggunakan virus Corona untuk memberitahu umat manusi mengubah cara hidup mereka.

Sementara itu satu dari 10 orang menyalahkan bahwa pandemi yang terjadi adalah bentuk dari 'keberdosaan manusia'.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh University of Chicago Divinity School dan The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research, sebagian esar dari 1.002 responden melihat makna yang lebih dalam pada pandemi yang kini telah menewaskan leih dari 87.000 orang di AS dan merenggut perekonomian.

Baca Juga: Merupakan Masyarakat ASEAN, Amnesty International Desak Asia Tenggara Jaga Pengungsi Rohingya

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Forbes, sekitar 63 persen dari orang-orang percaya yang di survei mengatakan mereka pikir Tuhan mengatakan kepada manusia untuk mengubah cara mereka hidup.

Protestan Injili yang paling mungkin percaya bahwa hal itu terjadi dibandingkan dengan Protestan garis utama dan Katolik.

Sementara itu, sebagian besar responden menyatakan situasinya kepada pemerintah asing atau AS (masing-masing 43 persen dan37 persen), sekitar satu dari 10 secara lansung menghbungkan pandemi dengan dosa manusia.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ribuan Burung Gagak Padati Jalanan AS hingga Lalu Lintas Lumpuh? Ini Faktanya

Setengah dari mereka yang disurvei mengatakan mereka merasa Tuhan akan melindungi mereka dari infeksi, meskipun 9 persen mengatakan Tuhan telah meninggalkan manusia.

Virus ini telah mendorong beberapa orang Amerikauntuk mengevaluasi kembali kepercayaan mereka, dengan 2 persen responden mengatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan hati ini.

Namun, tidak seperti sebelum pandemi dan kurang dari 1 persen melaporkan bahwa mereka telah meninggalkan kepercayaan mereka.

Baca Juga: Selama 3 Bulan, Pemkot Cirebon Beri 'Gaji Pengganti' untuk Korban PHK dan Karyawan yang Dirumahkan

Kelompok-kelompok beragama di AS telah bergulat dengan cara menjaga iman sambil menjaga jarak sosial selama pandemi virus Corona.

Sebagia besar gereja, kuil, dan masjid elah menangguhkan kegiatan, dengan beberapa pengecualian, seperti pendeta Florida yang ditangkap pada bulan Maret.

Tak hanya itu banyak  juga yang telah menyelenggarakan layanan ibadah dan kelompok belajar agama yang disiarkan langsung sehingga pengikut dapat berlatih dari rumah.***

 
 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x