Sebagai Pertimbangan Ekonomi, Djoko Sebut Social Distancing Harus Diprioritaskan Dibanding Lockdown

- 17 Maret 2020, 10:20 WIB
Djoko Setijowarno.*/DOK PR
Djoko Setijowarno.*/DOK PR /


PIKIRAN RAKYAT - Pendekatan social distancing perlu dikedepankan dibandingkan upaya penutupan atau lockdown sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19.

Hal tersebut disarankan oleh Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno.

"Pendekatan social distance atau menjaga jarak lebih dikedepankan, supaya ekonomi masyarakat tetap berjalan," ujar Djoko dalam keterangan tertulisnya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Hanya Lakukan Semi Lockdown Karena COVID-19, Ade Yasin Enggan Menutup Objek Wisata Puncak Bogor

Djoko menilai upaya lockdown seperti yang dilakukan di Wuhan (Tiongkok) atau beberapa negara lain memang belum dilakukan.

Ia mengungkapkan pertimbangan ekonomi menjadi penyebabnya jika suatu kota di Indonesia melakukan lockdown.

"Dengan kondisi seperti sekarng ini, perekonomian masyarakat mulai menurun. Sektor pariwisata salah satunya mulai menurun yang juga berimbas pada rantai bisnis pendukungnya, seperti persewaan kendaraan, penginapan hotel, kuliner, usaha katering," katanya.

Selain mengedepankan pendekatan social distancing, Djoko juga menyarankan agar pemerintah gencar mengsosialisasikan penerapan perilaku hidup sehat kepada masyarakat.

Baca Juga: Berlaga dalam Pertandingan yang Melibatkan banyak Massa, Pemain Persib Jalani Proaktif Tes Virus Corona

Perilaku hidup sehat tersebut meliputi kegiatan mencuci tangan menggunakan air dan sabun, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok dan mengonsumsi NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif), tidak meludah di sembarang tempat, hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu di area transportasi publik.

"Penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu, sebaiknya menggunakan masker selama berada di dalam kendaraan.

"Lakukan pembersihan menggunakan disinfektan terutama setelah mengangkut penumpang yang mengalami demam, batuk, flu," ujarnya.

Penumpang yang memiliki gejala mirip flu disarankan untuk mengenakan masker. Jika penumpang tidak memiliki masker, berikanlah masker kepada penumpang tersebut.

Baca Juga: Indonesia Alami Perlambatan Ekonomi Karena Covid-19, Presiden Jokowi Minta Perusahaan Tak Melakukan PHK

"Ukur suhu tubuh setidaknya dua kali sehari pada saat sebelum dan sesudah mengemudi. Terutama setelah membawa penumpang yang mengalami demam, batuk, flu," ujarnya.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan bahwa social distancing harus diefektifkan dan disosialisasikan secara gencar.

Social distancing yang dimaksud oleh Mahfud MD adalah menghindari pertemuan, perkumpulan, dan persentuhan dengan orang lain di dalam kehidupan bersama.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x